MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia meluncurkan pesawat penyelamat pada hari Jumat (24/2/2023) untuk dua kosmonotnya beserta astronot NASA.
Keduanya dalam perjalanan pulang dan mengalami kebocoran berbahaya saat diparkir di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Kapsul Soyuz yang baru dan kosong rencananya akan tiba di lab yang mengorbit pada hari Minggu (26/2/2023).
Baca juga: John McFall, Atlet Paralimpiade Inggris Disiapkan Jadi Astronot Difabel Pertama di Dunia
Dilansir dari Associated Press, kebocoran kapsul pada bulan Desember disebabkan oleh mikrometeorit yang menusuk radiator eksternal, menguras cairan pendinginnya.
Hal yang sama tampaknya terjadi lagi awal bulan ini, kali ini di kapal kargo Rusia yang berlabuh.
Tampilan kamera menunjukkan lubang kecil di setiap pesawat ruang angkasa.
Badan Antariksa Rusia menunda peluncuran pengganti Soyuz, mencari cacat manufaktur.
Tidak ada masalah yang ditemukan. Agensi tersebut melanjutkan peluncuran kapsul pada Jumat dini hari dari Kazakhstan dengan bundel perbekalan diikat ke tiga kursi.
Mengingat kebutuhan mendesak akan kapsul ini, dua pejabat tinggi NASA melakukan perjalanan dari AS untuk mengamati peluncuran secara langsung.
Kapsul dengan aman mencapai orbit sembilan menit setelah lepas landas.
Baca juga: Viral Astronot Eropa Tampilkan Gerakan Yoga di Luar Angkasa
"Perjalanan yang sempurna ke orbit," kata Rob Navias dari NASA Mission Control melaporkan dari Houston.
Para pejabat telah memutuskan terlalu berisiko untuk membawa kembali Frank Rubio dari NASA dan Sergey Prokopyev dan Dmitri Petelin dari Rusia dengan Soyuz mereka yang rusak bulan depan seperti yang direncanakan semula.
Tanpa pendingin, suhu kabin akan melonjak selama perjalanan kembali ke Bumi, berpotensi merusak komputer dan peralatan lainnya, dan membuat kru yang mengenakan pakaian tersebut terkena panas yang berlebihan.
Rubio pun diminta beralih ke kapsul kru SpaceX yang berlabuh di stasiun luar angkasa.
Baca juga: Video Astronot Jatuh di Permukaan Bulan Viral, Warganet: Dia Tak Berbakat Moonwalk
Prokopyev dan Petelin tetap ditugaskan ke Soyuz mereka yang rusak karena kemungkinan besar tidak perlu kembali dengan cepat.
"Memiliki satu orang lebih sedikit akan menjaga suhu turun ke tingkat yang mudah-mudahan dapat dikelola," para insinyur Rusia menyimpulkan.
Baca juga: 3 Astronot China Akhirnya Pulang ke Bumi Setelah Misi 6 Bulan, Bawa Oleh-oleh?
Soyuz yang rusak akan kembali ke Bumi tanpa seorang pun di dalamnya pada akhir Maret sehingga para insinyur dapat memeriksanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.