Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Uganda Dihukum Bayar Rp 38 Juta ke Mantan Tunangan karena Tak Jadi Menikah

Kompas.com - 28/01/2023, 18:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

KAMPALA, KOMPAS.com – Seorang wanita di Uganda dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Uganda membayar mantan tunangannya senilai 9,439 juta shilling Uganda atau sekitar Rp 38 juta.

Hukuman itu dijatuhkan karena si wanita memutus pertunangan padahal si pria sudah membiayai biaya kuliahnya.

Dilansir dari AFP, Sabtu (28/1/2023) si pria bernama Richard Tumwiine (64) yang merupakan pensiunan guru. Sedangkan si wanita bernama Fortunate Kyarikunda dan berusia 30 tahun.

Baca juga: Tunangan Jamal Khashoggi Marah karena Presiden Perancis Terima Kunjungan Pangeran MBS

Dalam dokumen pengadilan yang dilihat AFP, Kyarikunda mengatakan bahwa dia tidak bisa menikah dengan “pria tua”.

“Karena janji menikah tidak dipenuhi oleh tergugat sehingga merugikan penggugat, maka penggugat berhak mendapatkan penggantian,” bunyi putusan dari Hakim Charles Mukobi pada Kamis (26/1/2023) di Kanungu, Uganda.

Hakim mengatakan, Kyarikunda harus mengembalikan 9,439 juta shilling Uganda atau sekitar Rp 38 juta yang dihabiskan Tumwiine untuk biaya kuliah.

Baca juga: Jenazah Ditemukan Dekat Temuan Barang Milik Tunangan Selebgram Gabby Petito, Brian Laundrie

Pengadilan juga memerintahkan Kyarikunda untuk membayar 1 juta shilling (Rp 4 juta) sebagai ganti rugi umum kepada Tumwiine atas ketidaknyamanan dan penderitaan psikologis.

Dokumen pengadilan menyampaikan, Kyarikunda tidak mengajukan pembelaan atau menghadiri persidangan. Dia tidak bisa dihubungi oleh AFP untuk dimintai komentar.

Tumwiine mengatakan kepada AFP pada Jumat bahwa kasus tersebut telah meninggalkan luka permanen di hatinya.

Baca juga: Ada Tangan Mencurigakan, Brian Laundrie Tunangan Gabby Petito Diduga Sembunyi di Bawah Tanah

“Saya dicemooh oleh teman dan kerabat sebagai pria yang ditolak dan ditipu oleh seorang wanita yang mengganggu hidup saya,” ujar Tumwiine.

Namun, mantan mantan anggota Parlemen Pan-Afrika dari Uganda sekaligus aktivis hak perempuan terkemuka, Miria Matembe, mengecam putusan pengadilan tersebut dan menyebutnya sepihak.

Matembe mengatakan kepada AFP bahwa kasus tersebut merupakan kasus klasik tentang bagaimana sistem peradilan condong berpihak pada laki-laki.

Baca juga: Tunangan Khashoggi Mengutuk Pembelian Newcastle United oleh Konsorsium Arab Saudi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com