Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Lanka Setop Rekrutmen PNS karena Krisis Ekonomi

Kompas.com - 02/01/2023, 20:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

COLOMBO, KOMPAS.com - Sri Lanka menyetop rekrutmen PNS sebagai bagian dari upaya penghematan baru di tengah krisis ekonomi.

Sri Lanka padahal baru kehilangan 20.000 pegawai negeri yang memasuki masa pensiun pada akhir Desember 2022.

Jumlah PNS yang pensiun itu nyatanya delapan kali lebih banyak dari biasanya, setelah Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengurangi usia pensiun dari 65 menjadi 60 tahun.

Baca juga: KALEIDOSKOP INTERNASIONAL JULI 2022: Shinzo Abe Ditembak | Warga Serbu Istana Kepresidenan Sri Lanka

“Mereka tidak akan diganti,” kata Kementerian Administrasi Publik Sri Lanka, sebagaimana dikutip dari Kantor berita AFP.

Sri Lanka sendiri mulai awal tahun 2023 ini telah memberlakukan penggandaan pajak pendapatan pribadi dan perusahaan untuk menopang pendapatan negara.

Negara juga telah menaikkan tarif listrik 65 persen lagi, setelah sempat menaikkan tarif 75 persen pada Agustus 2022.

Wickremesinghe, yang berkuasa setelah Gotabaya Rajapaksa melarikan diri dari negara itu dan mengundurkan diri pada Juli 2022, mengatakan krisis ekonomi Sri Lanka belum berakhir meskipun pasokan bahan bakar, makanan, dan pupuk mulai berangsur-angsur pulih.

"Masalah kami belum terselesaikan," kata dia kepada stafnya pada hari kerja pertama tahun ini.

Baca juga:

"Kita perlu mengurangi beban utang kita jika kita ingin bergerak maju," tambahnya.

Sebagai bagian dari langkah-langkah baru penghematan, Kementerian Keuangan Sri Lanka juga telah melarang belanja modal yang tidak penting.

“Setiap pejabat yang mengesahkan investasi lebih dari 500 juta rupee (sekitar 1,38 juta dollar AS) tanpa kliring dengan bendahara terlebih dahulu akan dimintai pertanggungjawaban secara pribadi,” kata seorang pejabat Kementerian.

Pada puncak krisis ekonomi Sri Lanka enam bulan lalu, pengendara menghabiskan waktu berhari-hari dalam antrean panjang untuk mengisi tangka BBM, sementara negara mengalami pemadaman listrik selama 13 jam dan inflasi makanan mencapai hampir 100 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com