Penulis: VOA Indonesia
BERLIN, KOMPAS.com - Sebuah perusahaan Amerika yang ikut membangun akuarium besar di Berlin mengatakan telah mengirim tim untuk menyelidiki pecahnya tangki yang menyebabkan gelombang puing, air dan ikan tropis menerjang lobi di mana akuarium itu berada hingga ke jalan di bagian luar.
Reynolds Polymer Technology, yang memproduksi dan memasang komponen silinder tangki Aquadom dua puluh tahun lalu, lewat email mengatakan, pada titik ini terlalu dini untuk menentukan faktor atau faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan seperti ini.
Polisi mengatakan tidak menemukan bukti adanya tindakan jahat, tetapi penyebab pecahnya tangki akuarium sesaat sebelum pukul 06.00 waktu setempat pada Jumat (16/12/2022) yang melukai dua orang, masih belum jelas.
Baca juga: Akuarium Raksasa di Hotel Berlin Meledak, Semburkan 1.500 Ikan Eksotis dan 1 Juta Liter Air
Pejabat tinggi urusan keamanan di Berlin, Iris Spranger, Jumat, mengatakan kepada kantor berita Jerman DPA bahwa indikasi pertama menunjukkan kelelahan material.
Pihak berwenang mengatakan pada Jumat malam bangunan hotel itu dinilai telah aman.
Pemerintah setempat mengatakan hampir semua 1.500 ikan yang ada di dalam akuarium saat tangkinya pecah telah mati.
Baca juga: Akuarium SIlinder Terbesar di Dunia Pecah, 1 Juta Liter Air Tumpah dan Ribuan Ikan Mati
Tetapi beberapa ikan yang berada di dasar tangki dapat diselamatkan. Sekitar 400-500 ekor ikan, yang sebagian besar merupakan ikan kecil, dari satu set akuarium terpisah yang berada di bawah lobi hotel, telah dievakuasi ke tangki-tangki lain yang tidak terdampak.
Akuarium Aquadom dibuka pada Desember 2003 dan dimodernisasi pada 2020.
Grand Junction, Reynolds Polymer yang berkantor di Colorado, di situsnya mengatakan telah menggunakan 41 panel akrilik untuk membangun silinder tangki tersebut.
Baca juga: Saking Kuatnya, Getaran Akuarium Raksasa yang Pecah di Berlin Tercatat Seismograf
Ia mengatakan pihaknya menyampaikan perhatian yang tulis kepada tamu hotel dan pekerja yang terkena dampak, juga mereka yang cedera.
Ditambahkan, “kami juga sangat sedih dengan matinya hewan dan kehidupan air lainnya.”
Artikel ini pernah tayang di VOA Indonesia dengan judul Tim AS Bantu Penyelidikan Akuarium Berlin yang Bocor.
Baca juga: Penyebab Akuarium SIlinder Terbesar di Dunia Pecah, Diduga karena Suhu Dingin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.