Afshin Ghaderzadeh, Pria 20 Tahun Asal Iran Dinobatkan sebagai Pria Terpendek di Dunia

DUBAI, KOMPAS.com - Seorang pria 20 tahun asal Iran yang tingginya kurang dari satu meter telah dinobatkan sebagai pria terpendek di dunia.

Afshin Ghaderzadeh berasal dari desa terpencil di Kabupaten Bukan, Iran utara.

Rekor dunia Guinness kini telah mengakuinya sebagai manusia terpendek yang masih hidup, dengan tinggi hanya 2 kaki 1 inci (65,24 sentimeter) meski sudah berusia 20 tahun.

Baca juga: Elon Musk Bukan Lagi Orang Terkaya di Dunia Setelah Beli Twitter dan Saham Teslanya Anjlok

Pria yang memiliki nama lengkap Afshin Esmaeil Ghaderzadeh ini mengaku kerap kesulitan menggunakan ponsel karena terlalu berat untuk dipegang.

Dia juga tidak dapat bersekolah karena fisiknya yang lemah.

Meski demikian, Afshin berharap ketenaran barunya sebagai pria terpendek di dunia akan membantunya menjaga orang tuanya, yang kadang-kadang harus berjuang demi mencukupi biaya hidup keluarga mereka, serta terapi dan pengobatan putra mereka.

“Impian saya adalah bisa membantu orang tua saya. Pengakuan global ini mungkin membantu saya mencapai impian saya,” kata Afshin Dilansir dari Daily Mail pada Kamis (15/12/2022).

Perawakan Afshin yang pendek membuatnya tidak bisa mengikuti jejak ayahnya, Esmaeil Ghaderzadeh, sebagai pekerja konstruksi.

Afshin yang beratnya hanya 6,5 kilogram pun belum bisa menemukan pekerjaan yang cocok di desanya.

Dia berjuang melawan buta huruf dan tidak pernah bisa pergi dari desanya sendiri tanpa orang tuanya.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Penyelamatan 3 Penumpang Gelap di Daun Kemudi Kapal | New York dan Singapura Kota Termahal di Dunia

Walaupun begitu, pria terpendek di dunia ini telah dapat terhubung dengan dunia yang lebih luas melalui telepon genggam yang dikirim temannya. Itu pun, kata dia, tidak serta merta bisa dengan mudah dia gunakan.

“Ponsel pada umumnya berat untuk digunakan dalam waktu lama, namun saya masih bisa mengatasinya,” kata Afshin.

“Aku tahu siapa orang tertinggi yang hidup di dunia. Saya mungkin pas di telapak tangannya.”

Afshin yang baru belajar menulis namanya harus berhenti sekolah karena kondisi fisiknya yang lemah saat kecil.

“Melanjutkan pengobatan dan kelemahan fisik anak saya adalah alasan utama mengapa dia berhenti belajar,” kata ayah Afshin.