Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anwar Ibrahim PM Baru Malaysia, Prioritas Pertama Atasi Biaya Hidup

Kompas.com - 25/11/2022, 20:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: DW Indonesia

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - "Prioritas saya sekarang adalah mengatasi biaya hidup," kata Anwar Ibrahim dalam konferensi pers pertamanya hari Jumat (25/11/2022) setelah resmi menjabat sebagai perdana menteri.

Anwar Ibrahim, 75 tahun, dilantik sebagai perdana menteri oleh Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan hari Kamis (24/11/2022), mengakhiri perjalanan politik tiga dekade dari anak didik tokoh veteran Mahathir Mohamad menjadi pemimpin protes, lalu dihukum dengan tuduhan sodomi dan menjadi tokoh oposisi.

Dia berjanji akan bekerja dengan cepat untuk menemukan cara membantu warga Malaysia yang berjuang dengan kenaikan harga, anjloknya niolai tukar mata uang Ringgit dan upah yang stagnan menjelang perlambatan ekonomi yang diperkirakan akan terjadi sampai tahun depan.

Baca juga: PM Baru Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan Tak Akan Ambil Gaji

Perekonomian Malaysia diperkirakan akan melambat sampai tahun depan.ZOONAR/CHRIS PUTNAM via DW INDONESIA Perekonomian Malaysia diperkirakan akan melambat sampai tahun depan.
"Era baru demokrasi Malaysia”

Aliansi Pakatan Harapan pimpinan Anwar Ibrahim memenangkan 82 dari seluruhnya 222 kursi parlemen dalam pemilihan umum 19 November lalu.

Untuk meraih mayoritas, dia mendapat dukungan dari dua blok saingan utama: Barisan Nasional yang telah lama berkuasa, yang memiliki 30 kursi, dan Aliansi Partai Sarawak dengan 23 kursi. Beberapa blok yang lebih kecil mengatakan mereka juga akan bergabung dengan pemerintahan.

Dukungan dari rival politik kepada Anwar Ibrahim menandai "momen penting lainnya, yang menandai era baru demokrasi Malaysia," kata Ahmad Fauzi Abdul Hamid, analis politik dari University of Science, Malaysia.

Setelah pelantikannya oleh Raja Malaysia, Anwar Ibrahim menyuarakan nada rekonsilisasi dan mengatakan menyambut semua pihak dalam pemerintahannya, selama mereka mematuhi aturan dasar pemerintahan yang baik, tanpa korupsi dan motto "Malaysia untuk semua rakyat Malaysia.”

Baca juga: Profil PM Baru Malaysia Anwar Ibrahim dan Kontroversi Sodomi

Mantan PM Malaysia Najib Razak kini mendekam dipenjara karena korupsi.AP PHOTO via DW INDONESIA Mantan PM Malaysia Najib Razak kini mendekam dipenjara karena korupsi.
Janji pembersihan korupsi

Analis mengatakan, susunan kabinetnya nanti akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kebijakannya ke depan, karena selama kampanye Anwar Ibrahim berjanji untuk membersihkan pemerintahan dari korupsi dan menyembuhkan luka ras dan agama yang semakin dalam.

Platform anti-korupsinya akan diuji, di tengah kekhawatiran bahwa konsesi akan dibuat untuk beberapa pemimpin Barisan Nasional yang sedang menghadapi tuduhan korupsi sebagai imbalan atas dukungan mereka.

Anwar Ibrahim juga harus mendapatkan kepercayaan dari orang Melayu konservatif, yang memandangnya terlalu liberal dan lebih memilih blok sayap kanan Muhyiddin Yassin dalam pemilu yang berlangsung ketat.

Anwar Ibrahim berusaha meyakinkan orang Melayu bahwa hak-hak mereka di bawah konstitusi dan posisi Islam sebagai agama nasional akan dilindungi. Namun dia menegaskan, ras lain tidak boleh terpinggirkan agar negara bisa bersatu.

"Kesenjangan rasial sudah ada di Malaysia sejak kemerdekaan,” kata analis politik Ahmad Fauzi. Dia menambahkan: "Anwar akan datang dengan formulanya sendiri, tetapi berpikir bahwa dia akan mampu memadamkannya adalah mengharapkan hal yang mustahil darinya.”

Baca juga: Karier Politik Anwar Ibrahim: Dari Kasus ke Penjara, hingga Jadi PM Malaysia

Artikel ini pernah dimuat di DW Indonesia dengan judul Anwar Ibrahim: Prioritas Pertama Adalah Biaya Hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com