Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Swedia akan Kirim Paket Bantuan Militer Terbesar ke Ukraina

Kompas.com - 16/11/2022, 18:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Swedia akan mengirimkan bantuan militer baru senilai 287 juta dollar AS ke Ukraina.

Ini jadi paket bahan pertahanan terbesar hingga saat ini termasuk sistem pertahanan udara, kata Perdana Menteri Ulf Kristersson.

Dilansir dari Reuters, sumbangan senjata sebelumnya oleh Swedia, yang telah diajukan untuk bergabung dengan NATO bersama dengan negara tetangga Finlandia, berkisar dari peralatan sederhana seperti helm dan pelindung tubuh hingga granat dan rudal berpeluncur roket.

Baca juga: Ular King Cobra Hilang dari Kandang di Swedia, Staf Berusaha Keras Mencarinya

"Ini adalah paket dukungan militer yang lebih besar dari gabungan delapan paket sebelumnya," kata Kristersson dalam konferensi pers.

"Ini adalah satu-satunya yang terbesar yang telah kami lakukan, dan kami mengikuti persis daftar prioritas Ukraina dari apa yang menurut mereka mereka butuhkan sekarang," ujarnya.

Menteri Pertahanan Pal Jonson mengatakan paket baru peralatan militer termasuk sistem pertahanan udara dan amunisi dari tumpukan stok angkatan bersenjatanya, sangat dibutuhkan.

Semuanya digunakan untuk mempertahankan Ukraina dari serangan gencar misil Rusia dalam beberapa pekan terakhir.

Baca juga: Stoltenberg: Saatnya Sambut Finlandia dan Swedia Jadi Anggota NATO

Pemerintah Sosial Demokrat Swedia sebelumnya, yang kalah dari koalisi sayap kanan Kristersson dalam pemilihan pada bulan September, telah menyetujui beberapa tahap bantuan ke Ukraina, baik militer maupun kemanusiaan, senilai lebih dari 1 miliar crowns.

Sistem artileri Archer telah masuk dalam daftar keinginan Ukraina untuk beberapa waktu tetapi tidak termasuk dalam paket bantuan baru, meskipun Jonson tidak mengesampingkannya untuk masa depan dan mengatakan lebih banyak dukungan akan datang.

Baca juga: Kebocoran Pipa Gas Nord Stream Sudah Tidak Terlihat di Swedia

Kristersson juga mengatakan pemerintah mengikuti dengan cermat perkembangan mengenai ledakan di Polandia dekat perbatasan Ukraina pada hari Selasa (15/11/2022).

Informasi lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com