Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Trias Kuncahyono
Wartawan dan Penulis Buku

Trias Kuncahyono, lahir di Yogyakarta, 1958, wartawan Kompas 1988-2018, nulis sejumlah buku antara lain Jerusalem, Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Akhir; Turki, Revolusi Tak Pernah Henti; Tahrir Square, Jantung Revolusi Mesir; Kredensial, Kearifan di Masa Pagebluk; dan Pilgrim.

Antara Roma dan Manama: Agama Sumber Solusi Bukan Masalah (Bagian Terakhir)

Kompas.com - 08/11/2022, 09:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEHARI sebelum Paus Fransiskus mengunjungi Bahrain untuk menghadiri penutupan “Bahrain Forum for Dialogue: East and West for Human Coexistence”, di Bali digelar "G20 Religion Forum".

Kedua forum itu, sepertinya hendak mengingatkan siapa saja bahwa dengan siapa saja kita berjumpa, bagaimana kita harus bersikap; bukan mengajak perang tapi mendudukkan kembali sebagai saudara sekehidupan. Kita sama-sama peziarah menuju ke keabadian.

Bukankah, perjalanan umat manusia dalam pengembaraan di Bumi ini merupakan misteri yg hanya digenggam oleh Sang Pencipta; Sang Penulis dan Pemegang Kitab Kehidupan. Maka, menjadikan sesama sebagai saudara sekehidupan, sangatlah penting.

Baca juga: Paus Fransiskus Pimpin Misa di Bahrain: Tunjukkan Kebaikan meski Diperlakukan Buruk

Sejarah telah mengajarkan pahitnya perpecahan; yang bahkan juga terjadi di sekitar kita. Tetapi, anehnya, di negeri ini ada saja yang sengaja menanam dan menebarkan benih-benih perpecahan untuk berbagai kepentingan, termasuk kepentingan politik kekuasaan.

Dari fakta di lapangan, kita juga menyaksikan konflik lama muncul kembali, bahkan dengan sengaja dimunculkan lagi. Terjadi konflik kepentingan, entah kepentingan ekonomi, politik, budaya, maupun agama.

Kita juga menyaksikan, dunia membuang sesama ‘yang dianggap tak berguna, yang berbeda berguna’, terjadi pelanggaran hak-hak asasi di mana-mana, entah di negara maju, maupun berkembang. Maka itu perlu dibangun sebuah “hidup persaudaraan dalam kebersamaan".

Dalam persaudaraan yang terbuka antara kita, dimungkinkan untuk mengakui, menghargai, dan mengasihi setiap orang, terlepas dari kedekatan fisiknya, terlepas dari tempat mereka dilahirkan atau tinggal, terlepas dari latar-belakang sosial-budayanya.

Kata Paus Fransiskus, September lalu dalam VII Congress of Leaders of World and Traditional Religions, di Astana, Kazakhstan, "Perdamaian lahir dari persaudaraan; ia tumbuh melalui perjuangan melawan ketidakadilan dan ketidaksetaraan; itu dibangun dengan mengulurkan tangan kepada orang lain."

Sampai di sini, kita merasakan kiranya kedua forum itu, di Bahrain dan di Bali, tidak hanya memiliki semangat yang sama, tetapi bahkan dijiwai oleh roh yang sama: Roh Persaudaraan. Roh persaudaraan antar-umat manusia sangatlah penting bagi kelangsungan hidup umat manusia dan perdamaian dunia.

Kata orang bijak dari Balkh (Afganistan), Jalal al-Din Muammad Rumi (1207-1273), “Ritual doa mungkin berbeda di setiap agama, tetapi kepercayaan (dasar) tidak pernah berubah.”

Agama-agama berbeda karena keadaan masing-masing bangsa yang menerimanya berbeda. Kitab suci mereka berbeda-beda, tetapi itu tidak meniadakan satu sama lain; mereka hanya memberikan cahaya tambahan satu sama lain.

Membangun jembatan

Di Manama, Bahrain, pertemuan dua hari dimaksudkan untuk membangun jembatan dialog antara para pemimpin agama, sekte, pemikiran, budaya, dan media. Forum ini diselenggarakan oleh Bahrain bekerja sama dengan Al Azhar, Gereja Katolik, Dewan para Tetua Muslim, dan lembaga internasional lainnya yang peduli terhadap dialog , koeksistensi manusia, dan toleransi.

Paus Fransiskus bertemu dengan Raja Bahrain, Hamad bin Isa al-Khalifa, di Awali, Manama, Bahrain, 6 November 2022. AFP PHOTO / VATICAN MEDIA Paus Fransiskus bertemu dengan Raja Bahrain, Hamad bin Isa al-Khalifa, di Awali, Manama, Bahrain, 6 November 2022.
Yang terjadi di Nusa Dua, Bali dalam forum R20 yang diinisiasi NU bersama Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL), demikian pula. Forum yang dihadiri para pemimpin berbagai agama dari seluruh dunia itu, bertujuan untuk mempromosikan pemahaman bersama, budaya perdamaian, dan kehidupan berdampingan yang harmonis di antara keragaman bangsa, agama, dan warga dunia.

Baca juga: Paus Fransiskus di R20: Agama Tak Dapat Menghindar dari Dinamika Dunia

Semua itu bisa dicapai, bila ada dialog antar-umat beriman. Dalam dialog dituntut adanya kerelaan hati dan pikiran untuk membuka diri, untuk bisa saling memahami dan menghormati keyakinannya masing-masing, untuk saling menerima perbedaan sebagai rahmat Allah. Kata Paus di Kenya (2016), dialog antaragama merupakan hal yang sulit tetapi harus dilakukan (BBC NEWS).

Karena itu dibutuhkan keberanian untuk terus melakukan dialog, untuk menjadi inisiator sekaligus promotor dialog lintas agama. Hal itu perlu dilakukan agar semua orang bisa hidup bersama-sama secara rukun dan damai, saling menghormati dalam perbedaan. Ibarat kata menyusun mosaik kehidupan manusia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com