Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Terkini: 5 Ledakan Guncang Kyiv

Kompas.com - 31/10/2022, 15:26 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com – Beberapa ledakan mengguncang ibu kota Ukraina, Kyiv, pada Senin (31/10/2022).

Insiden ini terjadi hanya berselang beberapa hari setelah Rusia menyalahkan Ukraina atas serangan pesawat tak berawak terhadap armada Crimea di Laut Hitam.

Jurnalis AFP di Kyiv melaporkan, sedikitnya lima ledakan terdengar di ibu kota Ukraina antara pukul 08.00 (06.00 GMT) hingga 08.20.

Baca juga: Ukraina Terkini: Kyiv Berlakukan Pemadaman Listrik Bergilir, Dampak Serangan Rusia

Kyiv sebelumnya telah diserang pada tanggal 10 dan 17 Oktober oleh drone.

Setelah ledakan pada Senin, Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan dalam pesan Telegram, "Sebuah wilayah Kyiv tanpa listrik dan beberapa daerah tanpa air setelah serangan Rusia".

Serangan pada hari Senin di ibu kota Ukraina terjadi setelah Rusia menarik diri dari perjanjian yang memungkinkan pengiriman biji-bijian penting melalui koridor keamanan maritim.

Kesepakatan yang dibuat pada Juli untuk membuka ekspor biji-bijian yang ditandatangani antara negara-negara yang bertikai Rusia dan Ukraina dan ditengahi oleh Turki dan PBB itu sangat penting untuk meredakan krisis pangan global yang disebabkan oleh konflik.

"(A) kapal curah yang memuat 40 ton biji-bijian seharusnya meninggalkan pelabuhan Ukraina hari ini," kata Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov di Twitter.

Baca juga: Ukraina Hari Ini: Pertahanan Udara Kyiv Tembak Jatuh Beberapa Roket Rusia

Dia menyebutkan, bahan makanan ini ditujukan untuk orang Etiopia, yang berada di ambang kelaparan.

“Tetapi karena 'koridor gandum' diblokir oleh Rusia, ekspor tidak mungkin dilakukan," katanya.

Perjanjian yang menetapkan koridor di mana kapal dapat melakukan perjalanan ke Istanbul untuk inspeksi itu telah memungkinkan lebih dari 9 juta ton biji-bijian Ukraina untuk diekspor dan akan diperbarui pada 19 November.

Tetapi, Rusia mengumumkan pada Sabtu (29/10/2022), bahwa mereka akan menarik diri dari kesepakatan setelah menuduh Kyiv melakukan serangan pesawat tak berawak "besar-besaran" terhadap armada Laut Hitamnya, yang disebut Ukraina sebagai "dalih palsu".

Presiden AS Joe Biden menyebut Langkah Rusia itu "murni keterlaluan", sementara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Moskwa “mempersenjatai makanan".

Kementerian Pertahanan Rusia pada Minggu (30/10/2022) menuduh drone penyerang memiliki modul navigasi buatan Kanada dan alat itu bergerak di zona aman 'koridor gandum'.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Minggu menyampaikan "keprihatinan mendalam" tentang situasi tersebut. Hal itu dikatakan oleh juru bicaranya.

Guterres disebut sampai menunda keberangkatannya ke KTT Liga Arab di Aljazair satu hari untuk fokus pada penanganan masalah ini.

Baca juga: Uni Eropa Akan Latih 15.000 Tentara Ukraina, Beri Dana Senjata Rp 7,5 Triliun ke Kyiv

Uni Eropa pada Minggu mendesak Rusia untuk mengembalikan keputusannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

Global
Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Global
Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com