Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ukraina Terkini: 5 Ledakan Guncang Kyiv

KYIV, KOMPAS.com – Beberapa ledakan mengguncang ibu kota Ukraina, Kyiv, pada Senin (31/10/2022).

Insiden ini terjadi hanya berselang beberapa hari setelah Rusia menyalahkan Ukraina atas serangan pesawat tak berawak terhadap armada Crimea di Laut Hitam.

Jurnalis AFP di Kyiv melaporkan, sedikitnya lima ledakan terdengar di ibu kota Ukraina antara pukul 08.00 (06.00 GMT) hingga 08.20.

Kyiv sebelumnya telah diserang pada tanggal 10 dan 17 Oktober oleh drone.

Setelah ledakan pada Senin, Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan dalam pesan Telegram, "Sebuah wilayah Kyiv tanpa listrik dan beberapa daerah tanpa air setelah serangan Rusia".

Serangan pada hari Senin di ibu kota Ukraina terjadi setelah Rusia menarik diri dari perjanjian yang memungkinkan pengiriman biji-bijian penting melalui koridor keamanan maritim.

Kesepakatan yang dibuat pada Juli untuk membuka ekspor biji-bijian yang ditandatangani antara negara-negara yang bertikai Rusia dan Ukraina dan ditengahi oleh Turki dan PBB itu sangat penting untuk meredakan krisis pangan global yang disebabkan oleh konflik.

"(A) kapal curah yang memuat 40 ton biji-bijian seharusnya meninggalkan pelabuhan Ukraina hari ini," kata Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov di Twitter.

Dia menyebutkan, bahan makanan ini ditujukan untuk orang Etiopia, yang berada di ambang kelaparan.

“Tetapi karena 'koridor gandum' diblokir oleh Rusia, ekspor tidak mungkin dilakukan," katanya.

Perjanjian yang menetapkan koridor di mana kapal dapat melakukan perjalanan ke Istanbul untuk inspeksi itu telah memungkinkan lebih dari 9 juta ton biji-bijian Ukraina untuk diekspor dan akan diperbarui pada 19 November.

Tetapi, Rusia mengumumkan pada Sabtu (29/10/2022), bahwa mereka akan menarik diri dari kesepakatan setelah menuduh Kyiv melakukan serangan pesawat tak berawak "besar-besaran" terhadap armada Laut Hitamnya, yang disebut Ukraina sebagai "dalih palsu".

Presiden AS Joe Biden menyebut Langkah Rusia itu "murni keterlaluan", sementara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Moskwa “mempersenjatai makanan".

Kementerian Pertahanan Rusia pada Minggu (30/10/2022) menuduh drone penyerang memiliki modul navigasi buatan Kanada dan alat itu bergerak di zona aman 'koridor gandum'.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Minggu menyampaikan "keprihatinan mendalam" tentang situasi tersebut. Hal itu dikatakan oleh juru bicaranya.

Guterres disebut sampai menunda keberangkatannya ke KTT Liga Arab di Aljazair satu hari untuk fokus pada penanganan masalah ini.

Uni Eropa pada Minggu mendesak Rusia untuk mengembalikan keputusannya.

https://www.kompas.com/global/read/2022/10/31/152600670/ukraina-terkini-5-ledakan-guncang-kyiv

Terkini Lainnya

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

Global
Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke