Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Malaysia: Anwar, Mahathir, Muhyiddin Gagal Koalisi, UMNO Melenggang Mulus?

Kompas.com - 23/10/2022, 16:48 WIB
Ericssen,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Pemilihan parlemen Malaysia dipastikan akan digelar pada 19 November.

Setelah hampir tiga tahun dilanda krisis politik berkepanjangan, pemilu ini diharapkan dapat memulihkan kembali stabilitas politik "Negeri Jiran”.

Partai berkuasa Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) menjadi favorit pemenang sekaligus mengembalikan hegemoni partai terbesar Malaysia itu.

Baca juga: Berusia 97 Tahun, Mahathir Mohamad Akan Mencalonkan Diri Lagi sebagai Anggota Parlemen Malaysia

Oposisi tidak kunjung menyatu

Tidak seperti pada pemilu 2018 di mana oposisi bergabung dalam koalisi Pakatan Harapan, pada pemilu kali ini oposisi terpecah belah menjadi beberapa blok.

Kegagalan menyatukan partai-partai politik ini meredupkan peluang Pakatan Harapan untuk mengulangi kemenangan mengejutkan hampir lima tahun silam.

Ego politik dan pengkhianatan politik menjadi penyebab sulitnya dipadamkan bara ketegangan antara sosok-sosok mulai dari Anwar Ibrahim, Mahathir Mohamad, dan Muhyiddin Yassin.

Anwar telah menyatakan terbuka tidak akan bekerjasama politik dengan musuh bebuyutan politiknya Mahathir yang mengingkari janji penyerahan kursi PM kepadanya pada 2020 silam.

Sementara itu Muhyiddin dan koalisi Perikatan Nasionalnya telah dicap sebagai pengkhianat yang menyebabkan kolapsnya pemerintahan reformis Pakatan Harapan pada Februari 2020.

Baca juga: Jelang Pemilu Malaysia, PM Ismail Sabri Bubarkan Parlemen

Seperti diketahui, Partai Bersatu pimpinan Muhyiddin merupakan bagian dari Pakatan Harapan sebelum membelot membentuk koalisi konservatif Malaysia sentrik dengan UMNO dan Partai Islam se-Malaysia (PAS).

Hubungan antara Mahathir dan Muhyiddin yang sebelumnya rekan separtai juga tidak mulus.

Mahathir kerap mengecam Muhyiddin mengkhianatinya demi mengamankan kursi PM untuk dirinya sendiri.

Mahathir bahkan memilih mendirikan koalisinya sendiri yang diberi nama Gerakan Tanah Air.

Tidak ketinggalan sejumlah partai lain misal partai regional Warisan dari negara bagian Sabah juga kali ini menolak berkoalisi dengan Pakatan Harapan.

Peta kekuatan politik pemilu Malaysia

UMNO diprediksi akan menang mudah di daerah pemilihan (dapil) bermayoritas etnis Melayu di kawasan pedesaan di pantai Barat Malaysia Barat.

Sementara itu, PAS diyakini akan menyapu bersih hampir semua dapil di pantai timur Malaysia Barat di negara bagian Kelantan dan Terengganu yang merupakan basis suara partai berideologi Islam konservatif itu.

Baca juga: Pemilu Malaysia Digelar 19 November 2022, Setahun Lebih Cepat dari Jadwal

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com