Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Kecam Seruan Penyelidikan PBB soal Pasok Drone untuk Rusia

Kompas.com - 22/10/2022, 22:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

TEHERAN, KOMPAS.com – Iran mengecam keras seruan yang dikeluarkan Perancis, Jerman, dan Inggris agar PBB menyelidiki tuduhan bahwa Rusia menggunakan drone buatan Teheran untuk serang Ukraina.

Iran membantah bahwa pihaknya memasok drone ke Rusia dalam perang Ukraina, sebagaimana dilansir Reuters.

Dalam pidatonya pada Sabtu (22/10/2022), Presiden Iran Ebrahim Raisi menyatakan bahwa negaranya sekarang menjadi calon eksportir senjata yang populer.

Baca juga: Forensik Iran Sebut Kematian Mahsa Amini Bukan karena Pukulan, Keluarga Menolak

“Orang-orang mendatangi saya dan meminta kami untuk menjual produk militer kepada mereka. Saya bertanya kepada mereka 'mengapa kami? Ada begitu banyak negara lain’. Mereka berkata ‘karena negara Anda lebih baik’,” ujar Raisi.

Namun, Raisi tidak merinci jenis senjata apa yang diminta untuk dijual atau siapa yang mendekatinya.

Dia menambahkan, musuh-musuh Iran telah marah dan tidak indin Teheran tumbuh untuk menjadi penakluk pasar.

“Biarkan musuh marah dan mati karena marah,” ujar Raisi.

Baca juga: Iran Disebut Kirim Pelatih Militer ke Crimea, Bantu Pemakaian Drone

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani menyatakan bahwa seruan yang dikeluarkan Perancis, Jerman, dan Inggris salah dan tidak berdasar.

Nasser menambahkan, seruan tersebut dimentahkan dan dikutuk dengan keras.

“Pemerintah Republik Islam Iran, dalam upayanya untuk melindungi kepentingan nasionalnya dan untuk mengamankan hak-hak rakyat Iran yang mulia, berhak untuk menanggapi setiap tindakan yang tidak bertanggung jawab,” tulis situs web Kementerian Luar Negeri Iran mengutip Kanaani.

“Tidak akan ragu untuk membela kepentingan rakyat Iran,” sambung pernyataan itu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Baca juga: Ukraina Terkini: Kyiv Diserang Drone Kamikaze, 3 Ledakan Terdengar

Di sisi lain, Ukraina menuding Rusia menggunakan drone kamikaze Shahed-136 buatan Iran. Drone tersebut terbang menuju target dan meledak saat terjadi benturan.

Dalam sebuah surat yang ditandatangani oleh utusan PBB, Perancis, Jerman, dan Inggris mendukung seruan Ukraina pada Senin (17/10/2022) untuk penyelidikan PBB.

Seruan itu menyebutkan, penggunaan drone melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB (UNSCR) 2231.

Baca juga: Momen Viral 1.000 Drone Membentuk Naga di Angkasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com