Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Dituduh Langgar Kesepakatan Nuklir dengan Menyediakan Drone Kamikaze untuk Rusia

Kompas.com - 18/10/2022, 19:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

LONDON, KOMPAS.com - Inggris dan Perancis menilai pasokan drone bersenjata Iran ke Rusia, untuk penggunaan yang menghancurkan di Ukraina, sebagai pelanggaran atas kesepakatan nuklir 2015.

Pandangan bersama itu dirilis saat Menteri Luar Negeri Uni Eropa menjatuhkan sanksi hak asasi manusia (HAM) pada polisi moralitas Iran, atas penanganan mereka terhadap protes jalanan dan perlakuan terhadap perempuan.

Serangan pesawat tak berawak berlanjut di Ukraina pada Senin (17/10/2022), menewaskan tiga orang lagi, menurut walikota Kyiv.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-236 Serangan Rusia ke Ukraina: Korban Rusia Salip AS di Perang Vietnam, Upaya Kyiv Gagal di 3 Wilayah

Terlepas dari keyakinan Perancis-Inggris bahwa Iran melanggar resolusi dewan keamanan PBB terkait kesepakatan nuklir dengan memasok drone, tidak ada rencana segera untuk merujuk masalah ini ke PBB. Tetapi sumber diplomatik mengatakan masalah itu nyata.

Seorang juru bicara Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan Inggris mengatakan pasokan drone Iran ke Rusia merupakan pelanggaran resolusi dewan keamanan PBB 2231.

Resolusi tersebut diadopsi dengan suara bulat enam hari setelah kesepakatan nuklir ditandatangani di Wina, yang isinya meminta negara-negara anggota PBB untuk menahan diri “dari tindakan yang merusak implementasi komitmen”.

“Inggris telah mengutuk keputusan Iran memasok drone dan pelatihan ke Rusia. Iran yang memasok drone tidak sesuai dengan resolusi dewan keamanan PBB 2231 dan merupakan bukti lebih lanjut dari peran Iran dalam merusak keamanan global,” kata juru bicara itu sebagaimana dilansir Guardian.

“Inggris akan terus bekerja dengan mitra kami untuk meminta pertanggungjawaban Iran atas perilakunya yang tidak stabil di seluruh dunia.”

Seorang petugas polisi menyaksikan puing-puing batu dan tanah beterbangan di udara saat drone kamikaze Rusia menghantam pusat ibu kota Kyiv, Ukraina, Senin, 17 Oktober 2022. AP PHOTO/VADYM SARAKHAN Seorang petugas polisi menyaksikan puing-puing batu dan tanah beterbangan di udara saat drone kamikaze Rusia menghantam pusat ibu kota Kyiv, Ukraina, Senin, 17 Oktober 2022.

Baca juga: Ukraina Terkini: Kyiv Diserang Drone Kamikaze, 3 Ledakan Terdengar

Ancaman sanksi baru

Juru bicara kementerian luar negeri Perancis pekan lalu mengungkapkan Paris telah mencatat “banyak informasi yang melaporkan penggunaan pesawat tak berawak Iran oleh angkatan bersenjata Rusia di Ukraina, dalam pemboman yang ditujukan pada sasaran sipil”.

Meskipun larangan ekspor senjata Iran berakhir pada 2020, kesepakatan nuklir yang ditandatangani pada 2015, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPoA), tetap melarang aktivitas apa pun yang terkait dengan rudal balistik hingga 2023.

Perancis dan Inggris mengatakan bahwa dengan memasok drone, Iran melanggar kewajiban di bawah JCPoA dan rezim kontrol teknologi rudal yang membatasi proliferasi rudal.

Barat memiliki kemampuan untuk "membalikan" beberapa sanksi, jika menegaskan Iran melanggar JCPoA.

Lebih praktisnya, tidak dapat dibayangkan bahwa barat akan melanjutkan negosiasi tentang pembaruan kesepakatan nuklir selama ada bukti yang jelas bahwa Iran memasok senjata untuk membantu Rusia mengalahkan Ukraina.

Orang-orang melewati sisa-sisa drone setelah serangan pagi di Kyiv, Ukraina, Senin, 17 Oktober 2022.AP PHOTO/EFREM LUKATSKY Orang-orang melewati sisa-sisa drone setelah serangan pagi di Kyiv, Ukraina, Senin, 17 Oktober 2022.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-226 Serangan Rusia ke Ukraina, Warga yang Takut Wajib Militer Lari ke Alaska, Penggunaan Drone Iran

Pembicaraan secara efektif ditahan sampai setelah pemilihan paruh waktu AS, meskipun Iran terus memperluas penggunaan sentrifugal yang lebih canggih.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Naser Kanani, dalam konferensi pers mingguannya sekali lagi membantah Iran memasok drone ke Rusia, menantang klaim oleh AS, Ukraina dan banyak spesialis senjata bahwa drone Shahed-136 buatan Iran jelas digunakan.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com