Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalah di Lyman, Putin Disarankan Kadyrov Pakai Senjata Nuklir Saja

Kompas.com - 02/10/2022, 17:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Ramzan Kadyrov, Presiden Republik Chechnya Rusia, pada hari Sabtu (1/10/2022) meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina setelah Rusia menghadapi kekalahan di kota Lyman.

Putin meluncurkan "operasi militer khusus" di Ukraina pada 24 Februari, berharap untuk kemenangan cepat melawan tetangganya di Eropa Timur.

Namun, Ukraina merespons dengan upaya pertahanan yang lebih kuat dari yang diperkirakan, mencegah Rusia mencapai tujuan utama setelah lebih dari tujuh bulan pertempuran.

Baca juga: Jatuhnya Lyman adalah Kekalahan Memalukan Bagi Rusia dan Putin

Para ahli telah menyuarakan keprihatinan bahwa Putin, yang menghadapi kerugian yang meningkat, dapat beralih ke senjata nuklir.

Dilansir Newsweek, Ukraina menyampaikan kemenangan terakhir mereka di Lyman, sebuah kota di wilayah Donetsk, memaksa pasukan Rusia untuk mundur setelah mengepung hingga 5.000 tentara di lokasi strategis.

Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi pasukan "mundur ke garis yang lebih menguntungkan."

Kadyrov, sekutu Putin yang telah lama mendukung invasi, mengatakan pemimpin Rusia harus melakukan serangan menggunakan "senjata nuklir rendah" di Ukraina menyusul kekalahan tersebut.

Baca juga: Pasukan Ukraina Rebut Lyman dari Rusia, Ramzan Kadyrov Sampai Marah

“Saya tidak tahu apa yang dilaporkan Kementerian Pertahanan RF kepada Panglima Tertinggi, tetapi menurut pendapat pribadi saya, tindakan yang lebih drastis harus diambil, hingga deklarasi darurat militer di daerah perbatasan dan penggunaan senjata api dan senjata nuklir hasil rendah," tulis Kadyrov dalam posting Telegram.

"Tidak perlu mengambil setiap keputusan dengan memperhatikan komunitas Amerika/Barat. Mereka sudah mengatakannya dan melakukan banyak hal terhadap kami," tambahnya.

Kekalahan Rusia di Lyman terjadi hanya satu hari setelah Putin mengumumkan bahwa Rusia mencaplok empat wilayah Ukraina, termasuk Donetsk menyusul referendum yang digambarkan oleh pejabat AS sebagai hal "palsu."

Pemimpin Rusia itu berjanji untuk mempertahankan wilayah itu "dengan segenap kekuatan dan segala cara kami," menurut Reuters.

Baca juga: Puluhan Perwakilan Negara WO saat Utusan Rusia Naik Panggung Konferensi Budaya Terbesar UNESCO

Kementerian Pertahanan Ukraina mencuit video tentara mereka mengibarkan bendera Ukraina di Lyman pada hari Sabtu.

Mereka menambahkan bahwa Ukraina "telah dan akan selalu memiliki suara yang menentukan dalam 'referendum' hari ini dan di masa depan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com