Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Perwakilan Negara WO saat Utusan Rusia Naik Panggung Konferensi Budaya Terbesar UNESCO

Kompas.com - 02/10/2022, 10:15 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Al Arabiya

MEXICO CITY, KOMPAS.com – Pewakilan dari puluhan negara walk out (WO) saat utusan dari Rusia naik ke panggung dalam konferensi budaya internasional UNESCO di Mexico City, Meksiko, Jumat (30/9/2022).

Kejadian itu berlangsung pada sesi terakhir Konferensi Dunia tentang Kebijakan Budaya dan Pembangunan Berkelanjutan yang diselenggarakan oleh UNESCO.

Aksi WO alias meninggalkan ruangan tersebut merupakan bentuk protes mereka atas perang yang masih berkecamuk di Ukraina.

Baca juga: Jepang Ajukan Tambang Emas Sado Jadi Warisan Dunia UNESCO, Korea Selatan Protes

AFP melaporkan, puluhan orang yang mengikuti konferensi tiba-tiba bangkit dan meninggalkan auditorium ketika utusan Rusia, Sergey Obryvalin, naik panggung untuk berpidato.

Salah satu perwakilan negara yang WO berasal dari Lithuania, sebagaimana dilansir Al Arabiya.

Dalam sebuah pernyataan atas nama 48 negara, Menteri Kebudayaan Lithuania Simonas Kairys mengecam agresi Rusia terhadap Ukraina.

Kairys menuturkan, UNESCO telah memverifikasi kerusakan terhadap setidaknya 193 situs budaya Ukraina sejak Rusia melancarkan invasinya.

Baca juga: 16 November 1995: UNESCO Menggagas Hari Toleransi Internasional

Situs-situs tersebut termasuk museum, perpustakaan, pusat budaya, dan bangunan bersejarah.

Pada akhir konferensi yang berlangsung selama tiga hari itu, sebanyak 150 negara mengadopsi deklarasi yang menegaskan budaya sebagai global public good, kata UNESCO.

Konferensi Dunia tentang Kebijakan Budaya dan Pembangunan Berkelanjutan itu juga disebut sebagai konferensi kebudayaan terbesar dalam 40 tahun.

Baca juga: Dilarang UNESCO, Pemerintah Indonesia Ngotot Lanjutkan Proyek Jurassic Park di Taman Nasional Komodo

UNESCO mengatakan, para peserta menyerukan peraturan yang substansial di sektor digital, untuk kepentingan keragaman budaya online, hak kekayaan intelektual seniman, dan akses yang adil ke konten untuk semua.

Dalam konferensi itu, para utusan juga sepakat bahwa pemerintah mereka berkomitmen meningkatkan perang melawan perdagangan gelap barang-barang budaya.

Mereka juga mengimbau para pedagang seni untuk tidak menawarkan benda-benda yang asalnya tidak terbukti untuk dijual.

Baca juga: UNESCO Umumkan Dholavira di India sebagai Situs Warisan Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com