Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/10/2022, 11:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Pasukan Ukraina mengaku berhasil merebut Kota Lyman dari tangan tentara Rusia pada Sabtu (1/10/2022).

Perebutan itu terjadi selang sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin resmi mencaplok empat wilayah Ukraina, termasuk Donetsk, wilayah di mana Lyman berada.

Pencaplokan Rusia tersebut menempatkan wilayah yang dicaplok berada di bawah payung senjata nuklir Rusia.

Baca juga: Pasukan Ukraina Kepung Ribuan Tentara Rusia di Kota Lyman

Wakil Kepala Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunggah video yang merekam klaim pasukan Ukraina di luar Gedung Dewan Kota di pusat Lyman.

“Rakyat Ukraina yang terhormat, hari ini angkatan bersenjata Ukraina membebaskan dan menguasai Lyman, wilayah Donetsk,” kata salah satu tentara Ukraina.

Di akhir video, sekelompok tentara Ukraina melemparkan bendera Rusia dari atap gedung dan mengibarkan bendera Ukraina.

Beberapa jam sebelum klaim itu dibuat, pasukan Ukraina mengepung ribuan tentara Rusia di Kota Lyman, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Rusia Konfirmasi Berhasil Rebut Kota Lyman di Ukraina Timur

Kota Lyman merupakan benteng penting bagi Moskwa yang digunakan Rusia sebagai pusat logistik dan transportasi untuk operasinya di utara wilayah Donetsk.

Bila Kota Lyman jatuh, itu akan menjadi kemunduran besar baru bagi Kremlin dalam upayanya menduduki semua wilayah industri Ukraina timur alias Donbass.

Sementara itu, Zelensky menjanjikan keberhasilan yang lebih cepat di Donbass, mencakup wilayah Donetsk dan Luhansk yang sebagian besar masih berada di bawah kendali Rusia.

“Selama sepekan terakhir, jumlah bendera Ukraina yang berkibar di Donbass telah meningkat. Akan ada lebih banyak (wilayah yang direbut) dalam sepekan,” ujar Zelensky dalam pidato Sabtu malam.

Baca juga: Separatis Pro-Rusia Klaim Rebut Lyman, Kota Strategis di Ukraina Timur

Zelensky menambahkan, pasukan Ukraina telah merebut Desa Torske, di jalan utama keluar dari Lyman ke timur.

Keberhasilan Ukraina baru-baru ini membuat marah sekutu Putin seperti Ramzan Kadyrov, pemimpin daerah otonom Chechnya Rusia.

“Menurut pendapat pribadi saya, tindakan yang lebih drastis harus diambil, hingga deklarasi darurat militer di daerah perbatasan dan penggunaan senjata nuklir berdaya rendah,” tulis Kadyrov di Telegram.

Pejabat tinggi lainnya, termasuk mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, juga menyarankan Moskwa mungkin perlu menggunakan senjata nuklir.

Pekan lalu, Putin mengatakan bahwa dia tidak menggertak saat dia mengumumkan akan mempertahankan “integritas teritorial” Rusia dengan segala cara yang ada.

Baca juga: Menerka Langkah Putin Selanjutnya setelah Caplok 4 Wilayah Ukraina

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Istri Kepala Intel Ukraina Keracunan Logam Berat, Diduga Upaya Pembunuhan

Istri Kepala Intel Ukraina Keracunan Logam Berat, Diduga Upaya Pembunuhan

Global
Atlet Usia 7 Tahun Ikut Latihan Militer di China

Atlet Usia 7 Tahun Ikut Latihan Militer di China

Global
5 Pemilu pada 2024 yang Dapat Berpengaruh Besar bagi Dunia

5 Pemilu pada 2024 yang Dapat Berpengaruh Besar bagi Dunia

Global
5 Meter Menuju Penyelamatan 41 Pekerja yang Terjebak di Terowongan India

5 Meter Menuju Penyelamatan 41 Pekerja yang Terjebak di Terowongan India

Global
Human Rights Watch Sebut Ledakan RS Gaza Disebabkan Roket Hamas yang Salah Sasaran

Human Rights Watch Sebut Ledakan RS Gaza Disebabkan Roket Hamas yang Salah Sasaran

Global
Salah Satu Media Besar AS Dituduh Membuat Artikel Pakai AI

Salah Satu Media Besar AS Dituduh Membuat Artikel Pakai AI

Global
Pertama Kali sejak 1965, Militer AS Akan Ledakkan Reaktor Nuklir di Luar Angkasa

Pertama Kali sejak 1965, Militer AS Akan Ledakkan Reaktor Nuklir di Luar Angkasa

Global
Pertama Kalinya, Inggris Deteksi Kasus Flu pada Manusia Bergejala Mirip Flu Babi

Pertama Kalinya, Inggris Deteksi Kasus Flu pada Manusia Bergejala Mirip Flu Babi

Global
Wabah Pernapasan Kian Melonjak di China, Haruskah Dunia Khawatir?

Wabah Pernapasan Kian Melonjak di China, Haruskah Dunia Khawatir?

Global
Rangkuman Hari Ke-642 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Buru Juru Bicara Meta | Badai Terjang Rusia-Ukraina

Rangkuman Hari Ke-642 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Buru Juru Bicara Meta | Badai Terjang Rusia-Ukraina

Global
Dituduh Pro-Barat dan Israel, Sentimen Anti-Singapura Meningkat di Media Sosial

Dituduh Pro-Barat dan Israel, Sentimen Anti-Singapura Meningkat di Media Sosial

Global
AS Berterima Kasih pada Qatar atas Upaya Pembebasan Sandera

AS Berterima Kasih pada Qatar atas Upaya Pembebasan Sandera

Global
Elon Musk Kunjungi Lokasi Serangan Hamas di Israel Ditemani Netanyahu

Elon Musk Kunjungi Lokasi Serangan Hamas di Israel Ditemani Netanyahu

Global
Sejumlah Negara Serukan Solusi 2 Negara untuk Selesaikan Konflik Israel-Palestina

Sejumlah Negara Serukan Solusi 2 Negara untuk Selesaikan Konflik Israel-Palestina

Global
Kim Jong Un Terima Foto Gedung Putih dari Satelit Mata-mata Baru Korea Utara

Kim Jong Un Terima Foto Gedung Putih dari Satelit Mata-mata Baru Korea Utara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com