Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Ketua DPR AS Dihukum Penjara dan Denda Rp 100 Juta, Mengaku Mabuk saat Berkendara

Kompas.com - 24/08/2022, 21:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Suami Ketua DPR AS Nancy Pelosi dijatuhi hukuman penjara lima hari dan diperintahkan membayar denda 6.800 dollar AS (sekitar Rp 100 juta) oleh pengadilan pada Selasa (23/8/2022).

Suami Nancy Pelosi, Paul Pelosi, mengaku bersalah karena menyebabkan jatuhnya korban cedera setelah mengemudi dalam keadaan mabuk di California.

Namun, Hakim Pengadilan Tinggi Napa County Joseph Solga memotong masa hukuman Paul Pelosi dua hari karena sudah ditahan setelah ditangkap.

Baca juga: Suami Ketua DPR AS Ditangkap Polisi, Dicurigai Mengemudi Saat Mabuk

Pengadilan juga memotong dua hari tambahan karena Paul Pelosi berperilaku baik. Praktis tersisa satu hari masa tahanan.

Sisa satu hari masa tahanan tersebut diganti dengan melakukan pelayanan masyarakat selama delapan jam, sebagaimana dilansir DW.

Sebagai bagian dari masa percobaan, Paul Pelosi diwajibkan kelas mengemudi dan memasang perangkat kunci kontak di mobilnya.

Baca juga: Komentar Ketua DPR AS soal China Dinilai Konyol

Paul Pelosi ditangkap pada 28 Mei setelah Porsche Carrera yang dikemudikannya bertabrakan dengan sebuah Jeep di jalan raya di California.

Pengemudi Jeep melaporkan cedera yang meliputi nyeri di lengan, bahu, dan leher, meski tidak mengalami luka parah.

Setelah itu, Paul Pelosi menjalani tes breathalyzer.

Baca juga: Korea Utara Kecam Ketua DPR AS sebagai Penghancur Perdamaian Dunia

Hasilnya menunjukkan, kandungan alkohol dalam darahnya 0,082 persen, melampaui batas yang diizinkan secara hukum untuk mengemudi di jalan raya.

Petugas Patroli Jalan Raya California melaporkan bahwa Paul Pelosi berbicara tidak jelas. Polisi juga mencium bau minuman beralkohol yang kuat.

Saat kejadian, Nancy Pelosi berada di Rhode Island.

Baca juga: Tak Main-main, Kunjungan Ketua DPR AS ke Taiwan Dibalas Sanksi China

Berita video "Ketua DPR AS Nancy Pelosi Ungkap Maksud Kunjungannya ke Taiwan" dapat disimak di bawah ini


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com