Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China: 13 Negara Tertarik Gabung BRICS, Kian Kuat Saingi G7?

Kompas.com - 21/08/2022, 17:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Gulf News

MOSKWA, KOMPAS.com - Duta Besar (Dubes) China untuk Rusia Zhang Hanhui menyatakan bahwa 13 negara telah menunjukkan minat bergabung dalam BRICS.

Dia menyebut negara-negara itu bahkan sudah menawarkan ide-ide strategis dan menjanjikan untuk pengembangan kelompok tersebut.

BRICS adalah akronim dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (South Africa), lima negara anggota forum itu.

Baca juga: Pertemuan BRICS, Bukti Rusia Masih Punya Sekutu Kuat meski Digempur Sanksi Barat

“Tidak hanya para pemimpin dari lima (negara) BRICS ambil bagian dalam tiga agenda BRICS+, tetapi juga pemimpin dari 13 negara berkembang lain,” kata Zhang dalam sebuah wawancara khusus dengan Media Rusia TASS pada Sabtu (20/8/2022).

“Dengan berfokus pada isu-isu seperti pengembangan mekanisme BRICS, tata kelola global, perjuangan bersama melawan pandemi, dan pemulihan ekonomi, para partisipan mencapai sejumlah hasil inovatif dan penting secara institusional dan mengajukan ide-ide strategis dan menjanjikan untuk mengatasi tantangan-tantangan mendesak yang dihadapi umat manusia dan perkembangan masa depan BRICS,” tambah dia.

Pada Juni 2022 lalu, Argentina dan Iran dilaporkan telah mendaftar secara resmi ke dalam BRICS.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyebut dua negara itu adalah kandidat layak untuk bergabung dengan BRICS dan proses persiapan untuk memperluas organisasi ini telah dimulai.

Saingi G7

BRICS adalah organisasi antarpemerintahan yang dibentuk pada 2006.

Organisasi ini menggelar konferensi tingkat tinggi (KTT) pertama pada 2009.

Baca juga: Kemitraan Makin Kuat, BRICS Siap Hadapi Tantangan Global

Anggota BRICS adalah negara-negara emerging market berpengaruh dengan GDP mencapai 23,2 persen dari total GDP global per 2018.

Jurnalis Amerika-Palestina Ramzy Baroud menyebut perkembangan BRICS membuatnya memandang diri menjadi saingan langsung G7, yaitu grup yang terdiri dari Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya, dan Amerika Serikat (AS).

Baroud pernah menilai bahwa aksesi Argentina dan Iran menunjukkan penjelamaan BRICS menjadi entitas geopolitik untuk menyaingi pengaruh Barat di pentas global.

“Ketika NATO terus berjuang untuk relevansinya sendiri, Rusia, China, dan negara lain akan berinvestasi di berbagai infrastruktur ekonomi, politik, dan bahkan militer dengan harapan membuat suatu perimbangan yang permanen dan berkelanjutan atas dominasi Barat. Hasil konflik ini kemungkinan akan membentuk masa depan umat manusia,” tulis Baroud dalam tulisan di kolom Opini Gulf News.

Baca juga: China Ajak Negara Lain Gabung Asosiasi Negara Berkembang BRICS


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com