Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Bersaksi di Pengadilan atas Penyelidikan Bisnisnya, Trump Menolak Menjawab di Bawah Sumpah

Kompas.com - 11/08/2022, 07:24 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

 

NEW YORK, KOMPAS.com - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menolak untuk menjawab pertanyaan di bawah sumpah, selama tampil di hadapan jaksa agung negara bagian New York dalam penyelidikan atas urusan bisnisnya.

Trump muncul di kantor Jaksa Agung negara bagian Letitia James pada Rabu pagi untuk bersaksi dalam penyelidikan sipil jangka panjang atas keuangan Organisasi Trump.

"Saya menolak untuk menjawab pertanyaan di bawah hak dan hak istimewa yang diberikan kepada setiap warga negara di bawah Konstitusi Amerika Serikat," kata Trump dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir Al Jazeera pada Rabu (10/8/2022).

Amandemen Kelima Konstitusi AS memberikan hak untuk tetap diam, ketika ditanyai oleh pihak berwenang untuk melindungi diri dari tuduhan.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Ledakan Pangkalan Udara Rusia di Crimea | FBI Sita Ponsel Sekutu Trump

Deposisi Trump di New York terjadi kurang dari dua hari setelah agen FBI menggeledah rumahnya di Florida.

Penggeledahan dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan terpisah, untuk mencari kemungkinan kesalahan penanganan dokumen rahasia oleh mantan presiden, menurut beberapa media AS.

Adapun Jaksa Agung New York meluncurkan penyelidikan sipil sejak 2019. Proses hukum ini dilakukan setelah mantan pengacara pribadi Trump Michael Cohen bersaksi di Kongres, bahwa mantan presiden AS itu melebih-lebihkan asetnya "untuk memenuhi memenuhi tujuannya".

James mengatakan dalam pengajuan pengadilan bahwa kantornya telah menemukan bukti "signifikan" bahwa perusahaan Trump "menggunakan penilaian aset yang curang atau menyesatkan. Tujuannya untuk mendapatkan sejumlah manfaat ekonomi, termasuk pinjaman, pertanggungan asuransi, dan pengurangan pajak."

Trump, yang sebelumnya menyarankan akan mencalonkan diri sebagai presiden lagi pada 2024, telah menyangkal penyelidikan New York, penyelidikan federal dan komite kongres yang menyelidiki serangan 6 Januari 2021 di Capitol oleh para pendukungnya.

Menurutnya, tuntutan tersebut bermotif politik.

Baca juga: Pencarian FBI atas Properti Trump, Mengapa Baru Sekarang?

Baca juga: FBI Grebek Rumah Trump, Ini 7 Kasus Hukum yang Tengah Dihadapi Mantan Presiden AS

Pada Rabu (10/8/2022), dia mengulangi bahwa dia "tidak melakukan kesalahan", dan tanpa bukti menekankan bahwa otoritas federal, jaksa negara bagian dan apa yang dia sebut "media berita palsu" menargetkannya dengan tuduhan yang tidak berdasar.

"Jika ada yang mempertanyakan (klaimnya), penggerebekan rumah saya, Mar-a-Lago pada Senin (8/8/2022) oleh FBI, hanya dua hari sebelum deposisi ini, menghapus segala ketidakpastian," kata Trump.

“Saya sama sekali tidak punya pilihan karena pemerintahan saat ini dan banyak jaksa di negara ini telah kehilangan semua batas moral dan etika kesusilaan.”

Banyak Partai Republik menyalahkan Presiden Joe Biden atas pencarian FBI. Tetapi Gedung Putih bersikeras bahwa mereka tidak ikut campur dalam penyelidikan yang dipimpin Departemen Kehakiman.

Pada kesempatan yang sama, Trump juga mengkritik James penuntutnya dari New York, dengan menyebutnya sebagai "politisi yang gagal" dan menuduh James ingin "balas dendam" terhadapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com