Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Baru Sri Lanka Tak Berharap Rajapaksa Pulang Kampung

Kompas.com - 01/08/2022, 08:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KOLOMBO, KOMPAS.com – Presiden baru Sri Lanka Ranil Wickremesinghe tak berharap mantan presiden Gotabaya Rajapaksa pulang kampung dalam waktu dekat.

Wickremesinghe mengatakan, sekarang bukanlah waktu yang tepat bagi Rajapaksa kembali ke Sri Lanka karena berpotensi mengobarkan ketegangan politik.

“Saya tidak yakin ini saatnya dia kembali,” kata Wickremesinghe dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal.

Baca juga: Pedemo Sri Lanka Curi Bendera Negara di Istana Presiden untuk jadi Sarung dan Seprai

“Saya tidak punya indikasi dia akan segera kembali,” sambung Wickremesinghe kepada Wall Street Journal, sebagaimana dilansir Reuters.

Sebelumnya, Rajapaksa kabur dari negaranya setelah menhadapi seruang untuk mengundurkan diri di tengah krisis ekonomi akut yang melanda Sri Lanka.

Rajapaksa kemudian kabur ke Maladewa lalu terbang lagi dan mendarat di Singapura. Dari “Negeri Singa” itulah, Rajapaksa mengirim surat pengunduran dirinya.

Sampai saat ini, Rajapaksa dilaporkan masih berada di Singapura.

Baca juga: Masih di Singapura, Gotabaya Rajapaksa Disebut Akan Kembali ke Sri Lanka

Beberapa hari setelah Rajapaksa resmi mundur, Wickremesinghe memenangi pemungutan suara di parlemen untuk menjadi presiden baru Sri Lanka.

Wickremesinghe masih berhubungan dengan Rajapaksa untuk menangani sejumlah masalah seperti serah terima dan urusan pemerintah lainnya, lapor Wall Street Journal.

Sri Lanka sendiri telah melakukan sejumlah pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) tentang paket bailout.

Pada April, Sri Lanka menangguhkan pembayaran utang luar negeri sekitar 12 miliar dollar AS dan mempunyai pembayaran hampir 21 miliar dollar yang akan jatuh tempo pada akhir 2025.

Baca juga: Singapura Izinkan Mantan Presiden Sri Lanka Tinggal Lebih Lama

Wall Street Journal menyebutkan, Wickremesinghe berharap agar kesepakatan tingkat staf IMF akan tercapai pada akhir Agustus.

Wickremesinghe menambahkan, Sri Lanka harus mengamankan lebih dari 3 miliar dollar AS dari sumber-sumber lain tahun depan untuk mendukung impor penting termasuk bahan bakar, makanan, dan pupuk.

Wickremesinghe juga mengatakan kepada Wall Street Journal butuh waktu berbulan-bulan sebelum Sri Lanka melihat peningkatan yang nyata dalam keadaan ekonomi mereka.

Baca juga: UPDATE Krisis Sri Lanka: Gotabaya Rajapaksa Diperkirakan Akan Kembali ke Negaranya

Berita video "Profil Ranil Wickremesinghe, Eks Perdana Menteri yang Jadi Presiden Baru Sri Lanka" dapat disimak di bawah ini


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com