Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Baru Sri Lanka Peringatkan Akan Tindak Keras “Para Pembuat Onar”

Kompas.com - 21/07/2022, 08:58 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

COLOMBO, KOMPAS.com - Presiden baru Sri Lanka Ranil Wickremesinghe berjanji untuk mengambil tindakan keras terhadap siapa pun yang menggunakan apa yang disebutnya sebagai cara tidak demokratis, yang menyebabkan penggulingan pendahulunya.

Hal itu disampaikannya setelah memenangkan pemungutan suara parlemen untuk menggantikan Gotabaya Rajapaksa, yang melarikan diri dari negara itu dan mengundurkan diri pekan lalu.

Baca juga: Profil Ranil Wickremesinghe, Politisi Veteran yang Puluhan Tahun Incar Kursi Presiden Sri Lanka

"Jika Anda mencoba menggulingkan pemerintah, menduduki kantor presiden dan kantor perdana menteri, itu bukan demokrasi, itu melanggar hukum," kata Wickremesinghe setelah berdoa di sebuah kuil Buddha di ibu kota Colombo pada Rabu (20/7/2022) dilansir dari AFP.

Ranil Wickremesinghe, yang juga enam kali menjabat perdana menteri Sri Lanka, menegaskan bahwa dia tidak akan tunduk pada kekerasan.

"Kami akan menangani mereka dengan tegas sesuai hukum. Kami tidak akan membiarkan minoritas pengunjuk rasa menekan aspirasi mayoritas diam yang menuntut perubahan dalam sistem politik."

Tak lama setelah pemilihannya, ia bertemu dengan polisi elit dan unit tentara yang menjaga parlemen nasional, untuk berterima kasih kepada mereka karena membela simbol-simbol kunci negara, menurut keterangan kantornya.

Baca juga: Rakyat Sri Lanka Tolak Ranil Wickremesinghe jadi Presiden: Kami Akan Bertahan di Jalan!

Perebutan istana kepresidenan awal bulan ini oleh pengunjuk rasa yang menentang penanganan ekonomi Rajapaksa membuatnya melarikan diri dari tempat itu dan kemudian keluar negeri.

Dia mengirimkan surat pengunduran dirinya dari Singapura.

Wickremesinghe secara luas dipandang sebagai wakil dari keluarga Rajapaksa yang dulu kuat, tetapi dia menyangkal bahwa dia berteman dengan mereka.

"Saya bukan teman Rajapaksa," katanya kepada wartawan di kuil Gangaramaya. "Saya adalah teman orang-orang."

Pemimpin baru itu sebelumnya mengundang semua partai politik di parlemen untuk bergabung dengannya dalam mengatasi krisis ekonomi Sri Lanka, yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara Asia Selatan itu.

Krisis Sri Lanka telah menyebabkan warganya kekurangan bahan pokok yang parah seperti makanan, bahan bakar dan obat-obatan.

Baca juga: Punya Presiden Baru, Bisakah Sri Lanka Pulih dari Keruntuhan Ekonomi?

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com