Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Risiko Resesi Indonesia Hanya 3 Persen | Presiden Sri Lanka Resmi Mundur

Kompas.com - 18/07/2022, 05:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Kabar mengenai potensi resesi Indonesia yang hanya 3 persen menjadi kabar yang paling banyak dibaca di kanal Global selama sepekan terakhir.

Sementara itu, drama politik Sri Lanka memasuki babak baru setelah Presiden Gotabaya Rajapaksa akhirnya resmi mengundurkan diri setelah tiba di Singapura.

Berikut kami rangkumkan kabar dunia terpopuler selama sepekan dari Kompas.com edisi Senin (11/7/2022) hingga Minggu (17/7/2022).

Baca juga: [KABAR DUNIA SEPEKAN] Shinzo Abe Meninggal Usai Ditembak | PM Inggris Boris Johnson Mundur

1. Indikator Ekonomi Baik, Risiko Resesi Indonesia Hanya 3 Persen

Indonesia masuk ke dalam daftar negara yang disurvei Bloomberg mengenai ancaman resesi. Bloomberg menyebutkan, potensi resesi Indonesia hanya 3 persen.

Berdasarkan hasil survei Bloomberg, Indonesia masuk dalam daftar 15 negara yang berisiko mengalami resesi. Dalam daftar tersebut, Indonesia berada di peringkat ke-14.

Sri Lanka, yang mengalami ketidakstabilan ekonomi dan sosial baru-baru ini, menempati posisi pertama negara berpotensi resesi dengan presentase 85 persen.

Bagaimana kelanjutan beritanya? Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Indikator Ekonomi Baik, Risiko Resesi Indonesia Hanya 3 Persen

2. Dulu, Ketika Sri Lanka Belum Bangkrut dan Cukup Kaya...

Krisis Sri Lanka yang membuat negara bangkrut, demo berjilid-jilid, hingga warga merangsek masuk istana presiden, jauh berbeda dibandingkan situasi sebelumnya.

Dikutip dari kantor berita AFP pada Rabu (6/7/2022), Sri Lanka dulu adalah negara yang cukup kaya.

Sri Lanka dulunya negara berpenghasilan menengah, PDB per kepala sebanding dengan Filipina dan membuat iri India, negara tetangga di Asia Selatan.

Anda bisa menyimak berita ini selengkapnya di sini.

Baca juga: Dulu, Ketika Sri Lanka Belum Bangkrut dan Cukup Kaya...

3. Benarkah Shinzo Abe Mantan PM Jepang Ditembak Tetsuya Yamagami karena Uang? Ini Jawaban Gereja Unifikasi

Gereja Unifikasi mengonfirmasi bahwa ibu dari Tetsuya Yamagami penembak Shinzo Abe mantan PM Jepang adalah anggotanya.

Menurut keterangan polisi, Tetsuya Yamagami diduga menembak Shinzo Abe karena dia yakin mantan PM Jepang itu terkait dengan kelompok tertentu, tetapi tidak menyebutkan nama organisasinya.

Media-media lokal melaporkan, kelompok itu bergerak di bidang keagamaan dan Tetsuya Yamagami membencinya karena sumbangan besar yang diberikan ibunya membuat keluarga kesulitan keuangan.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Benarkah Shinzo Abe Mantan PM Jepang Ditembak Tetsuya Yamagami karena Uang? Ini Jawaban Gereja Unifikasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com