Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Pengebom Pesawat Air India Tewas Ditembak di Kanada

Kompas.com - 15/07/2022, 09:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

OTTAWA, KOMPAS.com - Seorang pria yang dibebaskan atas pengeboman Air India tahun 1985, penerbangan Montreal ke Mumbai telah tewas di Kanada.

Pria ini diyakini polisi tewas sebagai target penembakan.

Dilansir Guardian, keluarga Ripudaman Singh Malik membenarkan pria berusia 70 tahun itu ditembak mati Kamis (14/7/2022) pagi di depan bisnis impor pakaiannya.

Baca juga: Video Viral Pesawat Air India Tersangkut di Bawah Jembatan

"Pria itu diberikan pertolongan pertama oleh petugas yang hadir sampai layanan kesehatan darurat mengambil alih perawatannya," kata polisi Sarbjit Sangha dalam rilis berita.

"Pria yang terluka meninggal karena luka-lukanya di tempat kejadian."

Polisi tidak merilis nama korban, tetapi keluarga mengkonfirmasi identitas Malik.

Pada tahun 1985, 329 orang tewas ketika Air India penerbangan 182 meledak di lepas pantai Irlandia.

Pesawat berhenti di Heathrow sebelum pergi ke Delhi dan akhirnya Mumbai.

Baca juga: Pesawat SpiceJet India Mendarat Darurat Lagi, Kabin Penuh Asap Usai Lepas Landas

Serangan teror tersebut merupakan aksi pembunuhan massal terburuk dalam sejarah Kanada.

Di antara para korban adalah 280 warga Kanada dan 86 anak-anak.

Bom kedua yang menargetkan pesawat lain menewaskan dua petugas bagasi setelah meledak di bandara Narita Tokyo sebelum dimuat ke pesawat Air India.

Jaksa penuntut sebelumnya berpendapat pemboman Air India didalangi oleh ekstremis Sikh di British Columbia sebagai pembalasan atas serangan tentara India di Kuil Emas di Amritsar, tempat suci Sikhisme, pada tahun 1984 yang menewaskan ratusan peziarah Sikh.

Baca juga: Ada Kawanan Semut, Maskapai Air India yang Bawa Pangeran Bhutan Gagal Terbang

Pada tahun 2005, Malik dan Ajaib Singh Bagri dibebaskan dari tuduhan pembunuhan massal dan konspirasi sehubungan dengan pemboman Air India.

Seorang hakim memutuskan bahwa dua saksi kunci yang digunakan tidak dapat diandalkan.

Menyusul pembebasannya, Malik tidak berhasil menggugat pemerintah. Dia pun terus menuduh ada kekurangan dalam kasusnya tetapi tuntutan tetap dilanjutkan di bawah tekanan publik.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com