Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Tegaskan Bela Filipina di Laut China Selatan

Kompas.com - 13/07/2022, 18:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MANILA, KOMPAS.com – Amerika Serikat (AS) menegaskan akan membela Filipina terhadap serangan apa pun terhadap kapal atau pesawatnya di Laut China Selatan.

Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam peringatan enam tahun putusan pengadilan arbitrase internasional mengenai sengketa Laut China Selatan.

“Kami menegaskan kembali bahwa serangan bersenjata terhadap angkatan bersenjata Filipina akan menimbulkan komitmen pertahanan bersama AS,” kata Blinken dalam sebuah pernyataan, Selasa (12/7/2022).

Baca juga: Maria Ressa Kalah Banding Pencemaran Nama Baik Usai Rappler Dibredel Filipina

“Kami menyerukan lagi kepada Republik Rakyat China untuk mematuhi kewajibannya di bawah hukum internasional dan menghentikan perilaku provokatifnya,” sambung Blinken, sebagaimana dilansir DW.

Menteri Luar Negeri Filipina yang baru diangkat, Enrique Manalo, mengatakan pada Selasa bahwa putusan pengadilan arbitrase internasional pada 2016 tersebut konklusif karena tidak dapat dibantah.

“Kami dengan tegas menolak upaya untuk melemahkannya bahkan menghapusnya dari hukum, sejarah, dan ingatan kolektif kami,” ujar Manalo, tanpa menyebut nama China.

Pemerintahan baru di Filipina telah menunjukkan fokus baru pada sengketa maritim setelah hubungan yang lebih hangat dengan China di bawah Rodrigo Duterte.

Baca juga: Kualitas Demokrasi Filipina versus Korea Selatan, Mengapa Begitu Timpang?

Aktivis di Filipina juga menggelar protes di luar Konsulat China di Makati untuk memperingati putusan pengadilan arbitrase tersebut.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri China Wang Yi memperingatkan para pemimpin ASEAN untuk tidak mau dimanfaatkan sebagai "bidak catur" oleh negara-negara besar.

China dan Filipina telah terlibat dalam perselisihan atas petak Laut China Selatan selama berpuluh-puluh tahun, yang mencakup beberapa pulau kecil dan terumbu karang.

Vietnam, Taiwan, Malaysia, dan Brunei Darussalam juga memiliki klaim yang tumpang tindih di Laut China Selatan yang strategis sekaligus kaya akan sumber daya.

Baca juga: Presiden Baru Filipina Janji Tingkatkan Produksi biji-bijian untuk Cegah Krisis Pangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com