CHASIV YAR, KOMPAS.com - Korban tewas akibat serangan rudal di sebuah blok apartemen lima lantai di Chasiv Yar, Ukraina timur, telah mencapai 34 jiwa, sementara tim penyelamat masih terus mengambil mayat dari puing-puing.
Menurut Kyiv, bangunan tempat tinggal itu terkena roket Rusia yang ditembakkan dari sistem truk pada Sabtu (9/7/2022) malam.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-138 Serangan Rusia ke Ukraina, Timur Makin Mematikan, Gas ke Nord Stream 1 Disetop
Layanan darurat Ukraina awalnya melaporkan korban tewas 10 orang, tetapi ketika tim penyelamat terus menyisir puing-puing, jumlah itu terus meningkat.
Korban terakhir, seorang anak berusia sembilan tahun, dilaporkan ditemukan sekitar pukul 23.30 pada Senin (11/7/2022).
Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan dalam pembaruan Senin (11/7/2022) malam bahwa jumlah korban tewas adalah 33, termasuk satu anak, mengutip layanan darurat negara.
Tetapi pada Selasa (12/7/2022) pagi jumlah itu meningkat menjadi 34, menurut Gubernur wilayah Donetsk dan termasuk Chasiv Yar Pavlo Kyrylenko, sebagaimana dilansir Guardian.
Dalam pembaruan yang dibagikan ke Telegram tepat sebelum jam 9 pagi, Kyrylenko mengatakan bahwa pada pukul 6.30 pagi, karyawan layanan darurat negara telah membersihkan sekitar 70 persen dari puing-puing, meskipun operasi penyelamatan sedang berlangsung.
“Rusia akan bertanggung jawab atas setiap kehidupan yang hancur dan dimutilasi,” tambahnya.
Baca juga: Orang Terkaya di Ukraina Turun Tangan Bantu Negara
Sembilan orang diselamatkan setelah serangan itu. Sementara Pavlo Kyrylenko, gubernur wilayah Donetsk yang mencakup Chasiv Yar, mengatakan sekitar tiga lusin orang masih terjebak di reruntuhan.
Pada Minggu (10/7/2022) malam, tim penyelamat menyelamatkan seorang pria yang terjepit oleh batu bata dan beton yang jatuh, dalam operasi darurat selama hampir 24 jam.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Moskwa sengaja menargetkan warga sipil dalam serangan di Chasiv Yar.
"Siapa pun yang memberi perintah untuk serangan semacam itu, siapa pun yang melakukannya di kota-kota biasa, di daerah pemukiman, membunuh dengan sengaja," kata Zelensky. “Hukuman tidak bisa dihindari oleh setiap pembunuh Rusia.”
Andriy Yermak, kepala staf Zelensky, mengatakan serangan itu adalah "serangan teroris lain" dan bahwa Rusia harus ditetapkan sebagai negara sponsor terorisme.
Tim penyelamat diperlihatkan menjelajahi reruntuhan bangunan, dindingnya benar-benar terkelupas oleh dampak serangan.
Baca juga: Dubes Ukraina Ungkap 2 Opsi Akhiri Perang dengan Rusia
Derek dan ekskavator bekerja bersama pekerja darurat untuk m