Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Terkaya di Ukraina Turun Tangan Bantu Negara

Kompas.com - 12/07/2022, 09:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Orang terkaya Ukraina, Rinat Akhmetov, pada Senin (11/7/2022) mengatakan bahwa dia akan menyerahkan seluruh kerajaan medianya kepada pemerintah di bawah undang-undang yang bertujuan membatasi pengaruh oligarki di negara itu.

"Pekan ini, Grup Media Ukraina akan menyerahkan semua lisensi saluran televisi Ukraina kami untuk kepentingan negara... serta lisensi media cetak," kata Akhmetov di situs web SCM perusahaan induk grup itu, dikutip dari kantor berita AFP.

Miliarder berusia 55 tahun itu menambahkan, keputusannya didorong oleh berlakunya undang-undang yang bertujuan mencegah ancaman terhadap keamanan nasional terkait pengaruh berlebihan oligarki, yang diadopsi pada September 2021.

Baca juga: Zelensky Pecat Sejumlah Duta Besar Ukraina, Ini Alasannya

Dia juga mengatakan, "Jangka pendek enam bulan yang disediakan oleh undang-undang untuk penjualan aset media, ditambah dengan agresi militer Rusia terhadap Ukraina, membuat SCM tidak mungkin menjual bisnis medianya sesuai persyaratan pasar".

Grup Media Ukraina adalah salah satu kelompok media terbesar di Ukraina dan terdiri dari 10 saluran televisi, termasuk beberapa saluran berita, situs online, dan media cetak.

Ajudan Presiden Ukraina Mikhaylo Podolyak menyambut baik keputusan itu di Twitter dengan menulis, "Undang-undang deoligarkialisasi adalah awal dari halaman baru dalam hubungan antara negara dan bisnis".

Langkah itu dilakukan tak lama setelah para pemimpin Uni Eropa memberikan Ukraina status kandidat untuk keanggotaan ke blok 27 negara tersebut, bersama dengan peta jalan membawa institusi negara itu ke standar Eropa.

Baca juga:

Dengan perkiraan kekayaan 4,2 miliar dollar AS (Rp 63 triliun), Rinat Akhmetov juga merupakan presiden tim sepak bola Shakhtar Donetsk sejak 1996, dan mendirikan perusahaan SCM Holdings yang berspesialisasi dalam pembuatan baja, energi, batu bara, serta metalurgi.

Rinat Akhmetov lahir di bagian timur Ukraina yang berbahasa Rusia dan sejak lama dianggap pro-Moskwa, tetapi dia mengecam invasi ke Ukraina.

Kekayaan bersih Rinat Akhmetov turun signifikan dalam beberapa bulan terakhir, terutama dengan hancurnya atau direbutnya pabrik usahanya di seluruh Ukraina, termasuk pabrik baja Azovstal di Mariupol.

Baca juga: Eropa Kelimpungan Betul jika Rusia Setop Pasokan Gas Sepenuhnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com