KYIV, KOMPAS.com - Orang terkaya Ukraina, Rinat Akhmetov, pada Senin (11/7/2022) mengatakan bahwa dia akan menyerahkan seluruh kerajaan medianya kepada pemerintah di bawah undang-undang yang bertujuan membatasi pengaruh oligarki di negara itu.
"Pekan ini, Grup Media Ukraina akan menyerahkan semua lisensi saluran televisi Ukraina kami untuk kepentingan negara... serta lisensi media cetak," kata Akhmetov di situs web SCM perusahaan induk grup itu, dikutip dari kantor berita AFP.
Miliarder berusia 55 tahun itu menambahkan, keputusannya didorong oleh berlakunya undang-undang yang bertujuan mencegah ancaman terhadap keamanan nasional terkait pengaruh berlebihan oligarki, yang diadopsi pada September 2021.
Baca juga: Zelensky Pecat Sejumlah Duta Besar Ukraina, Ini Alasannya
Dia juga mengatakan, "Jangka pendek enam bulan yang disediakan oleh undang-undang untuk penjualan aset media, ditambah dengan agresi militer Rusia terhadap Ukraina, membuat SCM tidak mungkin menjual bisnis medianya sesuai persyaratan pasar".
Grup Media Ukraina adalah salah satu kelompok media terbesar di Ukraina dan terdiri dari 10 saluran televisi, termasuk beberapa saluran berita, situs online, dan media cetak.
Ajudan Presiden Ukraina Mikhaylo Podolyak menyambut baik keputusan itu di Twitter dengan menulis, "Undang-undang deoligarkialisasi adalah awal dari halaman baru dalam hubungan antara negara dan bisnis".
Langkah itu dilakukan tak lama setelah para pemimpin Uni Eropa memberikan Ukraina status kandidat untuk keanggotaan ke blok 27 negara tersebut, bersama dengan peta jalan membawa institusi negara itu ke standar Eropa.
Baca juga:
Dengan perkiraan kekayaan 4,2 miliar dollar AS (Rp 63 triliun), Rinat Akhmetov juga merupakan presiden tim sepak bola Shakhtar Donetsk sejak 1996, dan mendirikan perusahaan SCM Holdings yang berspesialisasi dalam pembuatan baja, energi, batu bara, serta metalurgi.
Rinat Akhmetov lahir di bagian timur Ukraina yang berbahasa Rusia dan sejak lama dianggap pro-Moskwa, tetapi dia mengecam invasi ke Ukraina.
Kekayaan bersih Rinat Akhmetov turun signifikan dalam beberapa bulan terakhir, terutama dengan hancurnya atau direbutnya pabrik usahanya di seluruh Ukraina, termasuk pabrik baja Azovstal di Mariupol.
Baca juga: Eropa Kelimpungan Betul jika Rusia Setop Pasokan Gas Sepenuhnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.