Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Orang Terkaya di Ukraina Turun Tangan Bantu Negara

"Pekan ini, Grup Media Ukraina akan menyerahkan semua lisensi saluran televisi Ukraina kami untuk kepentingan negara... serta lisensi media cetak," kata Akhmetov di situs web SCM perusahaan induk grup itu, dikutip dari kantor berita AFP.

Miliarder berusia 55 tahun itu menambahkan, keputusannya didorong oleh berlakunya undang-undang yang bertujuan mencegah ancaman terhadap keamanan nasional terkait pengaruh berlebihan oligarki, yang diadopsi pada September 2021.

Dia juga mengatakan, "Jangka pendek enam bulan yang disediakan oleh undang-undang untuk penjualan aset media, ditambah dengan agresi militer Rusia terhadap Ukraina, membuat SCM tidak mungkin menjual bisnis medianya sesuai persyaratan pasar".

Grup Media Ukraina adalah salah satu kelompok media terbesar di Ukraina dan terdiri dari 10 saluran televisi, termasuk beberapa saluran berita, situs online, dan media cetak.

Ajudan Presiden Ukraina Mikhaylo Podolyak menyambut baik keputusan itu di Twitter dengan menulis, "Undang-undang deoligarkialisasi adalah awal dari halaman baru dalam hubungan antara negara dan bisnis".

Langkah itu dilakukan tak lama setelah para pemimpin Uni Eropa memberikan Ukraina status kandidat untuk keanggotaan ke blok 27 negara tersebut, bersama dengan peta jalan membawa institusi negara itu ke standar Eropa.

  • Ukraina Masuk Kandidat Negara Uni Eropa, Makin Dekat Jadi Anggota
  • Kenapa Ukraina Ingin Menjadi Anggota Uni Eropa dan Apa Syaratnya?
  • Sejarah Uni Eropa dan Kenapa Ukraina Bukan Anggota

Dengan perkiraan kekayaan 4,2 miliar dollar AS (Rp 63 triliun), Rinat Akhmetov juga merupakan presiden tim sepak bola Shakhtar Donetsk sejak 1996, dan mendirikan perusahaan SCM Holdings yang berspesialisasi dalam pembuatan baja, energi, batu bara, serta metalurgi.

Rinat Akhmetov lahir di bagian timur Ukraina yang berbahasa Rusia dan sejak lama dianggap pro-Moskwa, tetapi dia mengecam invasi ke Ukraina.

Kekayaan bersih Rinat Akhmetov turun signifikan dalam beberapa bulan terakhir, terutama dengan hancurnya atau direbutnya pabrik usahanya di seluruh Ukraina, termasuk pabrik baja Azovstal di Mariupol.

https://www.kompas.com/global/read/2022/07/12/093500870/orang-terkaya-di-ukraina-turun-tangan-bantu-negara

Terkini Lainnya

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik Turun 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik Turun 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

Global
Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Global
Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke