Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kremlin Klarifikasi Pernyataan Putin soal Rusia Belum Memulai Apa Pun di Ukraina

Kompas.com - 10/07/2022, 14:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com – Kremlin mencoba mengklarifikasi pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang Rusia benar-benar belum memulai apa pun di Ukraina.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Jumat (8/7/2022) mengatakan, pernyataan itu tak berarti Rusia tidak menunjukkan perkembangan operasi militer khusus di Ukraina sejak Februari 2022.

Menurut dia, Presiden Putin justru ingin menunjukkan bahwa Rusia sebenarnya jauh lebih unggul dalam kekuatan militernya.

Baca juga: Kremlin Beberkan Alasan Putin Tak Beri Selamat Hari Kemerdekaan AS ke Biden

Pada Kamis (7/7/2022), Putin disebut telah menantang para pemimpin Barat yang mencari kekalahan Rusia di medan perang di Ukraina dengan menyampaikan ancaman tersebut.

“Biarkan mereka mencoba. Kami bahkan belum benar-benar memulai apa pun,” klaim Putin.

Penjelasan Kremlin

Menurut Peskov, Presiden Rusia ingin mengingatkan kepada para pendengarnya, bahwa potensi militer Ukraina dan Rusia tidak sebanding.

“Kekuatan Rusia sangat besar sehingga hanya sebagian kecil yang terlibat dalam operasi militer khusus,” kata dia, dikutip dari Russia Today (RT).

Peskov mengatakan, harapan Barat bahwa Ukraina dapat mengalahkan Rusia secara militer adalah tidak masuk akal dan hanya menambah penderitaan bagi rakyat Ukraina.

Kremlin menuding, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya telah menyatakan bahwa kekalahan straregis Rusia dalah tujuan mereka di Ukraina dan menyediakan senjata serta pelatihan untuk pasukan Kyiv.

Baca juga: Cerita Pembuat Meja Panjang Putin: Harganya Rp 1,5 Miliar, Dikirim ke Kremlin Tahun 1995

Pejabat tinggi Barat telah menyatakan bahwa Ukraina akan mampu mengalahkan Rusia di medan perang dengan bantuan mereka.

Pemerintah Ukraina setuju dan memutuskan pembicaraan damai dengan Rusia, yang berlangsung selama bulan pertama konflik.

Peskov yakin bahwa Ukraina ditekan ke posisi tanpa kompromi oleh para pendukung Baratnya.

Rusia diketahui mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, dengan alasan kegagalan Kyiv untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberikan status khusus wilayah Donetsk dan Luhansk di dalam negara Ukraina.

Pada Februari 2022, Kremlin mengakui republik Donbass sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan diri sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun.

Di sisi lain, Ukraina menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.

Baca juga: Jawaban Kremlin Saat Ditanya Isi Pesan Zelensky yang Disampaikan Jokowi ke Putin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com