Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Machu Picchu, Satu dari Tujuh Keajaiban Dunia yang Baru, Terancam Kebakaran Hutan di Peru

Kompas.com - 01/07/2022, 18:16 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

LIMA, KOMPAS.com - Petugas pemadam kebakaran Peru berjuang memadamkan kebakaran hutan di dekat reruntuhan Inca di Machu Picchu pada Kamis (30/6/2022), ketika kobaran api mengancam akan menutup kota kuno di pegunungan Andes itu.

Api dimulai pada Selasa (28/6/2022) karena para petani membakar rumput dan puing-puing untuk bersiap menabur tanaman baru.

Baca juga: Makam Kuno Bangsawan Pra-Inca Ditemukan di Bawah Rumah Warga

“Pada hari Rabu, sekitar 20 hektar (setengah ukuran Kota Vatikan) telah terkena dampak kebakaran,” menurut Wali Kota dari kota terdekat Cusco.

Machu Picchu, sebuah kompleks struktur batu yang terletak di atas gunung, dibangun lebih dari 500 tahun yang lalu oleh suku Inca.

Kekaisaran Inca menguasai petak besar Amerika Selatan dari tempat yang sekarang disebut Ekuador selatan hingga Chili tengah.

Lokasi kebakaran yang terpencil telah menghambat upaya petugas pemadam kebakaran.

Baca juga: Gelombang Panas Abnormal Melanda Eropa, Spanyol dan Jerman Berjuang Atasi Kebakaran Hutan

"Kami telah memerangi kebakaran hutan selama dua hari dan tidak mungkin untuk mengendalikannya, mengingat daerah tersebut cukup sulit untuk diakses," kata Roberto Abarca, direktur manajemen risiko dan kantor keamanan Cusco sebagaimana dilansir Reuters.

Reruntuhan yang menakjubkan, yang menjadikan kawasan Cusco di sekitarnya sebagai tujuan wisata utama Peru, dianggap sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com