Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Hubungan Historis dengan Rusia, Afrika Tak Beri Apa yang Ukraina Minta

Kompas.com - 22/06/2022, 11:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber VOA News

ADDIS ABABA, KOMPAS.com – Uni Afrika kemungkinan tidak akan memberikan Ukraina dukungan yang cukup untuk melawan Rusia.

Banyak di antara negara-negara Afrika yang memiliki hubungan historis dengan Rusia dan sejauh ini belum mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.

Dalam pidatonya kepada Uni Afrika, Senin (20/6/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia menyandera Afrika dengan tidak mengizinkan eskpor gandum ke “Benua Hitam” sampai Barat mencabut sanksi.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-118 Serangan Rusia ke Ukraina, Lituania Makin Terseret Konflik, Kota Lysychansk Hancur

Zelensky juga mengingatkan para pemimpin Uni Afrika soal sejarah kolonialisme. Sehingga, “Benua Hitam”seharusnya tidak mendukung setiap upaya dari satu negara menyerang negara lainnya.

Kepala Analisis Tanduk Afirka Sahan Research Abdi Rashid menuturkan, sejauh ini banyak yang mendukung Rusia karena sejarah sebelumnya dari Uni Soviet yang mendukung gerakan kemerdekaan melawan kolonialisme dan apartheid di Afrika.

Kendati demikian, sambung Rashid, Rusia telah berubah, sebagaimana dilansir VOA, Selasa (22/6/2022).

“Dan saya pikir, orang Afrika mungkin belum memahami realitas Rusia modern,” kata Rashid.

Baca juga: PM Luksemburg Kutuk Kekejaman Tak Masuk Akal di Ukraina

“Jadi, kita perlu memodernisasi pandangan kita tentang Rusia dan memahami bahwa Rusia saat ini pada dasarnya adalah kekuatan kekaisaran, yang melemah dan ingin mendapatkan kembali pengaruh dan supremasi yang dimilikinya,” sambung Rashid.

Setelah Zelensky berpidato, Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Fakit Mahamat mengetwit bahwa blok tersebut menegaskan kembali posisinya tentang kebutuhan mendesak akan dialog untuk mengakhiri konflik di Ukraina.

“Untuk memungkinkan perdamaian kembali ke kawasan dan untuk memulihkan stabilitas global,” kata Mahamat.

Direktur Horn International Institute for Strategic Studies Hassan Khannenje menuturkan, respons oleh Uni Afrika kurang dari apa yang diharapkan Zelensky.

Menurut Khannenje, berpihak kepada Ukraina akan dipandang sangat negatif oleh China, yang memiliki hubungan dekat dengan Moskwa.

Baca juga: Tiga Platform Gas Laut Hitam Diserang Rudal, Rusia Tuding Ukraina

Dia mengatakan, perhitungan geopolitik dan kekuatan relatif Afrika dalam sistem internasional tidak memungkinkannya untuk membuat perubahan yang menentukan menuju salah satu dari dua pihak yang bertikai.

“Karena ingat, ada pertanyaan tentang Taiwan, yang tentu saja Barat mendukung Taiwan,” kata Khannenje.

Jika terjadi konflik dan memihak Ukraina, sambung Khannenje, maka akan dipandang China memihak Barat.

“China mungkin memutuskan untuk mematikan keran investasi untuk Anda, karena Anda bukan mitra yang dapat diandalkan,” tutur Khannenje.

Meski negara-negara Afrika menderita inflasi yang tinggi, kekeringan, dan kurangnya impor Ukraina, China menjelaskan akan memberikan dukungan ke “Benua Hitam” hanya jika Afrika menolak apa yang disebut Beijing sebagai campur tangan Barat dalam perang.

Baca juga: Kisah Mekanik Ukraina Ubah Mobil Rally Jadi Mobil Tempur Minim Suara, Nyaris Tak Terdengar oleh Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com