Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Larang Warganya Peringati 33 Tahun Tragedi Tiananmen

Kompas.com - 04/06/2022, 14:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

HONG KONG, KOMPAS.com - Para korban tindakan keras berdarah China terhadap demonstran pro-demokrasi di Lapangan Tiananmen 33 tahun yang lalu tidak akan dilupakan.

Ini disampaikan pemerintah AS ketika Hong Kong mengeluarkan peringatan terhadap pertemuan yang melanggar hukum.

Pihak berwenang China juga akan memperketat keamanan di sekitar pusat kota Beijing.

Baca juga: Demonstrasi Tiananmen, Unjuk Rasa di China yang Berujung Pembantaian

Dilansir Guardian, Sabtu (4/6/2022) ini menandai peringatan ke-33 insiden, saat tentara China melepaskan tembakan untuk mengakhiri kerusuhan yang dipimpin mahasiswa di dalam dan sekitar alun-alun.

Pihak berwenang China pun melarang peringatan publik dari acara tersebut di daratan.

Menteri luar negeri AS, Antony Blinken, menyebut tindakan keras itu sebagai “serangan brutal”.

“Upaya para individu pemberani ini tidak akan dilupakan. Setiap tahun, kami menghormati dan mengingat mereka yang membela hak asasi manusia dan kebebasan fundamental," ujarnya.

Baca juga: Slogan Martir Monumen Peringatan Insiden Lapangan Tiananmen yang Terakhir di Hong Kong Ditutup

Berbicara pada hari Kamis di konferensi pers rutin di Beijing, juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian mengulangi garis standar pemerintah tentang peristiwa tersebut.

“Pemerintah China telah lama sampai pada kesimpulan yang jelas tentang insiden politik yang terjadi pada akhir 1980-an,” katanya.

Peringatan Tiananmen akan diadakan secara global pada hari Sabtu, dengan kelompok hak asasi Amnesty International mengoordinasikan menyalakan lilin di 20 kota.

Tujuannya untuk menuntut keadilan dan menunjukkan solidaritas untuk Hong Kong.

Baca juga: The Simpsons Episode Tiananmen Hilang dari Disney+ di Hong Kong

Kemudian pada Sabtu, para aktivis berkumpul di ibu kota Taiwan, Taipei, untuk memperingati hari jadi tersebut.

Dewan Urusan Daratan Taiwan meminta Beijing “mengatasi fakta sejarah insiden Lapangan Tiananmen dengan tulus, memulai reformasi politik dan menerapkan pemerintahan yang demokratis”.

Tapi pada Sabtu pagi, pihak berwenang China memperketat keamanan di daerah sekitar Lapangan Tiananmen, sementara referensi apa pun tentang 4 Juni diblokir dari platform media sosial China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com