Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Slogan Martir" Monumen Peringatan Insiden Lapangan Tiananmen yang Terakhir di Hong Kong Ditutup

Kompas.com - 31/01/2022, 00:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

HONG KONG, KOMPAS.com - Tugu peringatan terakhir atas insiden di Lapangan Tiananmen di Hong Kong ditutup pada Sabtu (29/1/2022).

Seorang jurnalis Reuters melaporkan melihat sekitar selusin pekerja konstruksi yang mengenakan topi keras kuning mendirikan seng konstruksi logam abu-abu di sekitar "slogan martir" yang dilukis di sepanjang jembatan Swire Universitas Hong Kong (HKU).

Baca juga: Tiga Monumen Pembantaian Tiananmen di Hong Kong Dihilangkan

Slogan itu, yang dilukis dengan huruf China di trotoar, berbunyi: "Jiwa para martir akan selamanya hidup meskipun pembantaian berdarah dingin itu terjadi. Percikan demokrasi akan selamanya bersinar untuk kematian kejahatan."

Beberapa pekerja dan penjaga keamanan di lokasi jembatan menolak berkomentar tentang pekerjaan tersebut.

Bagian slogan yang tidak dapat ditutup dengan seng setinggi hampir 2 meter (6 1/2 kaki) karena berada di badan jalan ditutup dengan pelat pengaman logam bergaris kuning dan hitam.

Ditanya mengapa universitas yang menurunkan patung Tiananmen "Pillar of Shame" pada Desember, dan menutup slogan 20 karakter tersebut, juru bicara HKU mengatakan melalui email, "Universitas Hong Kong secara teratur melakukan pekerjaan pemeliharaan di berbagai lokasi dan fasilitas, dengan situs di tersebut menjadi salah satu proyeknya."

Selama lebih dari tiga dekade, sudah menjadi tradisi bagi mahasiswa di HKU untuk mengecat ulang slogan di jembatan itu, sebelum peringatan penumpasan 1989.

Baca juga: The Simpsons Episode Tiananmen Hilang dari Disney+ di Hong Kong

Penutupan slogan sepanjang 20 meter (65 kaki) ini adalah langkah terbaru di Hong Kong terkait peringatan, orang atau organisasi yang berafiliasi dengan tanggal sensitif dan acara untuk mengenangnya.

Kelompok hak asasi manusia dan saksi mata mengatakan ribuan orang mungkin telah tewas dalam tindakan keras Beijing terhadap mahasiswa dan aktivis demokrasi.

Pejabat China telah menyebutkan korban tewas sekitar 300 orang.

Hong Kong sebagai bekas jajahan Inggris, telah lama menjadi satu-satunya tempat di China di mana insiden 4 Juni dapat dikenang secara publik. Kondisinya tidak seperti China daratan, di mana hal itu merupakan topik tabu dan disensor.

Namun, selama dua tahun terakhir, pihak berwenang telah melarang peringatan pennyalaan lilin tahunan, dengan alasan Covid-19.

Baca juga: Patung Peringatan Pembantaian di Lapangan Tiananmen yang Berusia 24 Tahun Terancam Disingkirkan

Pada Desember, tiga universitas lokal menurunkan patung peringatan penumpasan Lapangan Tiananmen 1989 di Beijing di mana ratusan, mungkin ribuan orang tewas setelah pasukan China menembaki warga sipil.

Pihak berwenang China telah menekan Hong Kong di bawah undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan oleh Beijing pada 2020.

Menurut beberapa pemerintah asing, termasuk Amerika Serikat, UU itu digunakan untuk menekan masyarakat sipil, memenjarakan para pegiat demokrasi, dan membungkam perbedaan pendapat.

Pihak berwenang mengatakan UU kemananan nasional tersebut telah memulihkan ketertiban dan stabilitas setelah protes jalanan besar-besaran pada 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com