Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Siapkan Konflik Berkepanjangan di Ukraina, Darurat Militer Bisa Diterapkan

Kompas.com - 11/05/2022, 07:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber France24

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan mengakhiri perang di Ukraina dan sedang mempersiapkan konflik berkepanjangan di sana.

Tudingan tersebut diutarakan Direktur Intelijen Nasional AS Avril Haines pada Selasa (10/5/2022), sebagaimana dilansir France24.

Haines mengatakan, Putin juga disebut bertekad untuk membangun “jembatan” ke wilayah yang dikuasai Rusia di Moldova.

Baca juga: Buka Parade Kemenangan Perang Dunia II, Putin: Rusia Bela Tanah Air di Ukraina

Intelijen AS juga memandang semakin besar kemungkinan bahwa Putin akan memobilisasi seluruh negaranya, termasuk memerintahkan darurat militer dan mengandalkan keteguhannya guna mengurangi dukungan Barat untuk Ukraina.

“Kami menilai Presiden Putin sedang mempersiapkan konflik berkepanjangan di Ukraina di mana dia masih berniat untuk mencapai tujuan di luar Donbass (Ukraina timur),” kata Haines.

Intelijen AS menganggap, keputusan Putin untuk memusatkan pasukan Rusia di wilayah Donbass adalah hanya perubahan sementara setelah gagal merebut Kyiv di utara.

Baca juga: PM Kanada Sebut Dunia Bertekad Putin Kalah Perang di Ukraina

Kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat AS, Haines menuturkan bahwa Rusia masih berniat untuk memenangi wilayah di seberang pantai Laut Hitam.

Daerah tersebut ingin diduduki guna mengamankan sumber daya air untuk Crimea yang direbut Moskwa pada 2014.

“Kami melihat indikasi bahwa militer Rusia ingin memperpanjang jembatan darat ke Transnistria (wilayah separatis diMoldova yang didukung Moskwa),” ujar Haines.

Baca juga: Putin Bersumpah ke Negara-negara Bekas Uni Soviet: Seperti pada 1945, Kemenangan Akan Jadi Milik Kita

Kemungkinan darurat militer

Namun, dia mengatakan bahwa pasukan Rusia saat ini tidak cukup besar atau kuat untuk merebut dan menguasai semua wilayah itu tanpa mobilisasi pasukan dan sumber daya yang lebih besar.

Haines berujar, Putin menghadapi ketidaksesuaian antara ambisinya dan kemampuan militer konvensional Rusia saat ini.

Kemungkinan, tambah Haines, dapat dilihat persitiwa yang semakin tak terduga dan berpotensi meningkat dalam beberapa bulan ke depan.

Baca juga: Direktur CIA: Putin Percaya Dirinya Tidak Akan Bisa Kalah

“Tren saat ini meningkatkan kemungkinan bahwa Presiden Putin akan beralih ke cara yang lebih drastis, termasuk memberlakukan darurat militer, reorientasi produksi industri, atau opsi militer yang berpotensi meningkat untuk membebaskan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuannya,” papar Haines.

Pasukan Rusia akan melakukan lebih banyak upaya untuk mengganggu pasokan militer Barat untuk Ukraina, dan Moskwa dapat mencoba untuk membalas sanksi ekonomi.

Dia menambahkan bahwa Putin mengandalkan kemampuan dalam negeri untuk bertahan lebih lama dari dukungan Barat untuk Ukraina saat perang berlanjut.

“Putin kemungkinan besar juga menilai bahwa Rusia memiliki kemampuan yang lebih besar untuk menanggung tantangan daripada musuh-musuhnya. Dan dia mungkin mengandalkan agar AS dan UE untuk melemah karena kekurangan pangan, inflasi, dan harga energi semakin buruk,” ujar Haines.

Baca juga: Siapa Alina Kabaeva, Mantan Atlet yang Disebut Pacar Putin dan Jadi Target Baru Sanksi UE?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com