MOSKWA, KOMPAS.com - Alina Kabaeva dilaporkan akan menjadi target terbaru Uni Eropa (UE) dalam gelombang sanksi ke Rusia terkait perang di Ukraina.
Dilansir dari BBC pada Sabtu (7/5/2022), Alina Kabaeva adalah seorang politisi Rusia, bos media, mantan pesenam Olimpiade, dan dirumorkan sebagai pacar dan ibu dari beberapa anak Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca juga: Kedubes AS Minta Warga AS di Rusia Hindari Kerumunan pada 9 Mei
Sanksi yang dijatuhkan oleh UE dan lainnya dirancang untuk menghukum mereka yang paling dekat dengan Putin.
Sasarannya dari oligarki, politisi, dan pejabat lain yang dikatakan mendapat manfaat dari kedekatan mereka dengan pemimpin berusia 69 tahun itu.
Bulan lalu, Amerika Serikat (AS) dan Inggris memberlakukan sanksi terhadap putrinya Maria Vorontsova (36 tahun), dan Katerina Tikhonova (35 tahun). Mereka adalah anak-anaknya dari mantan istrinya Lyudmila.
Kabaeva sudah melarikan diri dari Rusia, meskipun keberadaannya telah diketahui. Dia mungkin merasa akan menjadi target, dengan sebuah petisi online pada Maret menuntut agar dia diusir dari kediamannya di Swiss.
Menurut konfirmasi sumber kepada BBC, dia masuk dalam daftar individu terbaru yang akan dikenai sanksi oleh UE.
Menurut AFP, dia menjadi sasaran karena perannya dalam menyebarkan propaganda Kremlin dan karena memiliki "hubungan erat" dengan Presiden Putin.
Akan tetapi, draf dokumen tersebut tidak menyebut hubungan Kabaeva dan Putin. UE juga belum secara resmi menandatangani proposal tersebut.
Baca juga: Rusia Mengaku Telah Beri Bukti Kejahatan oleh Pasukan Ukraina ke PBB
Lahir pada 1983, Alina Kabaeva mulai menggeluti senam ritmik sejak berusia empat tahun.
"Saya tidak bisa mempercayai mata saya, ketika saya pertama kali melihatnya. Gadis itu memiliki kombinasi langka dari dua kualitas penting dalam senam ritmik - fleksibilitas dan kelincahan," ujat pelatihnya Irina Viner.
Setelah memulai debut internasional pada 1996, dia secara mengejutkan memenangkan Kejuaraan Eropa 1998. Berkat capaian dalam karier atletiknya Kabaeva kemudian dikenal sebagai "wanita paling fleksibel di Rusia".
Dalam Olimpiade Sydney 2000, kesalahan yang tidak biasa dan sangat merugikannya terjadi saat dia kehilangan kendali atas hula hoopnya hingga menggelinding bebas di lantai. Dia akhirnya hanya bisa mendapat perunggu dalam kompetisi itu.
Empat tahun kemudian, di Athena, dia menjadi lebih baik dan membawa pulang emas.
Di puncaknya, Kabaeva diklaim sebagai salah satu pesenam terbaik dunia. Dia memiliki gerakan yang dinamai sesuai namanya, dan merupakan atlet terkemuka dari tim Rusia yang mendominasi cabang senam ritmik.