Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Orang Tewas Jelang Pemilihan Presiden Filipina, 60.000 Pasukan Keamanan Siaga

Kompas.com - 09/05/2022, 10:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

MANILA, KOMPAS.com - Lebih dari 60.000 pasukan keamanan Filipina disiagakan pada Minggu (8/5/2022), untuk menjaga surat suara dan tempat pemungutan suara menjelang pemilihan presiden, setelah polisi melaporkan empat orang tewas dalam pecahnya kekerasan.

Pemilu sering kali menjadi waktu yang tidak stabil di negara Asia Tenggara, dengan undang-undang senjata yang longgar dan budaya politik yang keras itu. Tetapi polisi nasional Filipina mengatakan musim ini relatif damai.

Baca juga: Trik-trik Kotor Warnai Hari Terakhir Kampanye Pemilu Filipina

Dalam salah satu insiden terburuk, empat orang tewas Sabtu (7/5/2022) dalam baku tembak antara pendukung bersenjata dari Wali Kota yang bersaing di kota Magsingal di provinsi utara Ilocos Sur, kata juru bicara polisi Brigadir Jenderal Roderick Alba. Empat lainnya terluka.

Polisi di provinsi utara Nueva Ecija juga menangkap dua lusin orang dan menyita senjata, termasuk lima senapan M-16, senapan ukuran 12 dan 15 pistol, menyusul baku tembak antara pengawal dua calon Wali Kota General Tinio.

Lima orang terluka dalam insiden itu, yang juga menyebabkan sejumlah kendaraan penuh dengan peluru, kata Alba dilansir dari AFP.

Lebih dari 18.000 jabatan, dari presiden hingga anggota dewan kota, diperebutkan dalam Pemilu Filipina 2022.

Putra mantan diktator Ferdinand Marcos tampaknya akan memenangkan pemilihan presiden dengan telak, mengembalikan dinasti politik diktator Filipina ke puncak kekuasaan politik.

Kelompok hak asasi, pemimpin keagamaan, dan penentangnya melihat pemilu sebagai momen yang membuat atau menghancurkan demokrasi negara itu, di tengah kekhawatiran Marcos Junior bisa memerintah dengan “tangan besi”.

Pendukung calon presiden, Ferdinand Marcos Jr., putra mendiang diktator, mengibarkan bendera selama kampanye terakhir mereka yang dikenal sebagai Miting De Avance pada Sabtu, 7 Mei 2022 di kota Paranaque, Filipina. AP PHOTO/AARON FAVILA Pendukung calon presiden, Ferdinand Marcos Jr., putra mendiang diktator, mengibarkan bendera selama kampanye terakhir mereka yang dikenal sebagai Miting De Avance pada Sabtu, 7 Mei 2022 di kota Paranaque, Filipina.

Baca juga: Pemilu Filipina: Rakyat Segera Memilih, Polisi Sebut Situasi Damai

Personil dari polisi, angkatan bersenjata dan penjaga pantai telah disebar di seluruh nusantara untuk membantu mengamankan tempat pemungutan suara dan surat suara, mengawal petugas pemilu dan menjaga pos pemeriksaan.

Pengerahan keamanan melibatkan sekitar 48.000 tentara dan 16.000 polisi, kata para pejabat.

"Berdasarkan perencanaan kami ... kami yakin bahwa kami akan mengadakan pemilihan yang aman dan tertib," kata juru bicara angkatan bersenjata Kolonel Ramon Zagala.

Ada 16 "insiden terkait pemilu yang disahkan" sejak 9 Januari, termasuk empat penembakan dan "sedikit penahanan ilegal", kata Alba.

Itu turun dibandingkan dengan 133 insiden selama pemilihan presiden 2016, dan 60 insiden dalam pemilihan paruh waktu 2019.

Juru bicara polisi Kolonel Jean Fajardo mengaitkan penurunan tajam insiden jelang pemilu dengan peningkatan kehadiran aparat, serta operasi militer dan polisi yang menargetkan "senjata api lepas" dan kelompok bersenjata swasta.

KPU Filipina sebagian besar melarang membawa senjata selama periode pemilu yang berlangsung hingga 8 Juni.

Orang-orang bergegas memasuki sekolah yang digunakan sebagai tempat pemungutan suara untuk memilih saat pembukaan pemilihan pada Senin 9 Mei 2022 di Kota Quezon, Filipina. AP PHOTO/AARON FAVILA Orang-orang bergegas memasuki sekolah yang digunakan sebagai tempat pemungutan suara untuk memilih saat pembukaan pemilihan pada Senin 9 Mei 2022 di Kota Quezon, Filipina.

Baca juga: Menuju Pilpres, Para Capres Filipina Berebut Dukungan Publik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com