Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Orang Tewas Jelang Pemilihan Presiden Filipina, 60.000 Pasukan Keamanan Siaga

Kompas.com - 09/05/2022, 10:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

“Tetap terjaga”

Para ahli mengatakan ledakan media sosial, yang mempermudah pelaporan insiden, dan meningkatnya dominasi dinasti politik, yang meredam persaingan pemilu, telah membantu meredam kekerasan pemilu.

Dalam satu insiden kekerasan politik paling mematikan di negara itu, 58 orang dibantai pada 2009. Saat itu orang-orang bersenjata yang diduga bawahan seorang panglima perang lokal di Filipina selatan menyerang sekelompok orang, untuk menghentikan saingannya mengajukan pencalonannya dalam pemilihan.

Tiga puluh dua korban adalah jurnalis yang meliput bentrokan tersebut, menjadikan serangan itu juga yang paling mematikan dalam catatan terhadap profesional media.

Pengenalan pemungutan suara elektronik pada 2010 telah mempersulit kecurangan suara meluas, yang secara historis mengganggu pemilihan umum Filipina.

Tapi Marcos Junior, yang masih bersikeras dia ditipu dalam kemenangan pemilihan wakil presiden 2016, telah memperingatkan kecurangan pemilu dalam jajak pendapat ini dan mendesak para pendukungnya untuk waspada.

"Kami akan menang selama Anda tetap terjaga pada Senin (9/5/2022), sehingga tidak akan ada tragedi lain," kata Marcos Junior kepada ratusan ribu pendukungnya pada kampanye terakhirnya pada Sabtu (7/5/2022).

"Banyak hal yang tidak diinginkan terjadi jika kita berhenti memperhatikan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com