Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/05/2022, 06:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

RIYADH, KOMPAS.com - Raja Arab Saudi dirawat di rumah sakit di kota Laut Merah Jeddah untuk menjalani tes medis beberapa minggu setelah baterai alat pacu jantungnya diganti.

Sebuah laporan di Saudi Press Agency resmi pada Minggu (8/5/2022) tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang kondisi Raja Salman atau sifat pemeriksaan yang dijalaninya.

Baca juga: Erdogan: Turki dan Arab Saudi Akan Aktifkan Potensi Ekonomi Akbar

Dikatakan raja berusia 86 tahun itu, dirawat di Rumah Sakit Spesialis King Faisal.

"Semoga Tuhan menjaga Penjaga Dua Masjid Suci dan semoga dia menikmati kesehatan dan kesejahteraan," kata pernyataan istana kerajaan seperti dikutip dilansir dari Al Jazeera.

Awal tahun ini, media pemerintah melaporkan Raja Salman dirawat di rumah sakit di ibu kota Riyadh untuk mengganti baterai alat pacu jantungnya.

Pada 2020, ia menjalani operasi untuk mengangkat kantong empedunya setelah perawatan rumah sakit yang singkat, menghidupkan kembali spekulasi tentang keadaan kesehatannya.

Arab Saudi secara umum berusaha memadamkan spekulasi atas kesehatan rajanya, yang telah memerintah ekonomi terbesar dunia Arab sejak 2015.

Baca juga: Erdogan Kunjungi Arab Saudi, Perbaiki Hubungan Setelah Kasus Pembunuhan Khashoggi

Setelah naik takhta, Raja Salman menunjuk putranya Putra Mahkota Mohammed bin Salman, 36 tahun, sebagai penggantinya.

Namun, dia juga telah memberdayakan Pangeran Mohammed untuk memimpin urusan kerajaan sehari-hari.

Sejak pengangkatannya ke tampuk kekuasaan, Pangeran Mohammed, yang juga dikenal sebagai MBS, telah menjungkirbalikkan Arab Saudi dengan reformasi sosial yang besat, menyingkirkan saingannya di kerajaan, dan menindak lawan yang dianggapnya.

Di bawah pemerintahannya, pembangkit tenaga listrik Teluk telah meluncurkan reformasi ekonomi yang ambisius untuk era pasca-minyak dan memberikan lebih banyak hak kepada perempuan.

MBS juga mengadopsi kebijakan luar negeri yang lebih tegas – termasuk keputusan memasuki perang di negara tetangga Yaman.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com