Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kyiv Akui Pasukan Rusia Rebut Kota Kreminna di Ukraina timur

Kompas.com - 18/04/2022, 21:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Pasukan Rusia pada Senin (18/4/2022), merebut Kota Kreminna di Ukraina timur.

Hal itu diungkapkan oleh pihak berwenang setempat, ketika angkatan bersenjata Kyiv meluncurkan salvo ke pasukan Rusia di pemukiman terdekat Rubizhne.

"Ada serangan besar di malam hari dari Minggu (17/4/2022) hingga Senin di Kreminna,” kata Gubernur Daerah Luhansk Sergiy Gaiday dalam sebuah pernyataan di media sosial.

Baca juga: Rusia Tuding Ukraina Dibantu 6.824 Tentara Bayaran Asing dari 63 Negara

"Tentara Rusia telah masuk ke sana (Kreminna), dengan sejumlah besar perangkat keras militer. Pembela kami telah mundur ke posisi baru," tambahnya, dilansir dari AFP.

Kreminna terletak sekitar 50 km (31 mil) di timur laut Kramatorsk, pusat administrasi kawasan itu, dan merupakan target strategis untuk menyerang pasukan Rusia.

Kota itu memiliki populasi sebelum perang hampir 20.000 orang.

Sementara itu, AFP melaporkan Rubizhne, yang berada di bawah kendali pasukan Rusia, berada di bawah tembakan hebat dari artileri dan mortir Ukraina.

Ledakan kuat dapat terlihat di Rubizhne, terkadang diikuti oleh kebakaran dan gumpalan asap putih atau hitam.

Pasukan Rusia telah meningkatkan serangan mereka untuk merebut wilayah Donbass di Ukraina timur setelah menarik kembali pasukan yang dikerahkan di sekitar ibukota Kyiv pada awal invasi pada akhir Februari.

Baca juga: 18 Orang Tewas di Kharkiv Setelah Digempur Rusia 4 Hari

Penembakan di Kharkiv

Pada Senin ini, penembakan juga kembali terjadi di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina.

Serangan ini menewaskan tiga orang.

Sehari sebelumnya, pengeboman Rusia merenggut enam nyawa.

Satu peluru dilaporkan jatuh di taman bermain anak-anak dan menewaskan seorang pria dan seorang wanita.

Kepala Pusat Darurat Medis Ukraina, Viktor Zabashta mengatakan kepada kantor berita Interfax-Ukraina bahwa serangan lain pada titik distribusi bantuan kemanusiaan menewaskan satu orang dan melukai enam lainnya.

Wartawan AFP di Kharkiv mendengar serangkaian ledakan konstan sepanjang Senin pagi waktu setempat.

Kharkiv, yang berpenduduk 1,5 juta orang, adalah tempat pertempuran sengit selama beberapa hari pada awal serangan Rusia tetapi selalu tetap di bawah kendali pasukan Ukraina.

Baca juga: PM Ukraina Tegaskan Kota Mariupol Belum Jatuh ke Tangan Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com