Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Asing Soroti Aksi Polisi Tembakkan Gas Air Mata hingga Pengeroyokan Ade Armando dalam Demo di DPR RI

Kompas.com - 11/04/2022, 22:25 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah media asing turut memberitakan aksi demonstrasi yang terjadi di depan Gedung DPR/MPR Republik Indonesia (RI) pada Senin (11/4/2022).

Salah satunya, yakni Agence France-Presse (AFP), sebuah kantor berita internasional yang berkantor pusat di Paris, Perancis.

Pada Senin malam, AFP menerbitkan artikel berjudul “Indonesia police fire tear gas, water cannon at protesters”.

Baca juga: Herry Wirawan Diberitakan Media Asing, Vonis Mati hingga Kronologi Pemerkosaan 13 Santri

Dalam artikel tersebut, AFP menyoroti aksi polisi Indonesia yang mengerahkan gas air mata dan meriam air terhadap ribuan mahasiswa yang berdemo menentang perpanjangan batas masa jabatan presiden, setelah desas-desus beredar selama berminggu-minggu tentang potensi perubahan konstitusi negara.

AFP memberikan gambaran bahwa Pemilu di Indonesia berikutnya telah dijadwalkan akan diadakan pada 2024 dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan memenuhi syarat untuk mencalonkan diri karena Indonesia memberlakukan batasan dua masa jabatan pada presidennya.

Tetapi, para menteri senior dan beberapa partai politik pada bulan lalu disebut telah menyarankan pemilihan harus ditunda dan konstitusi diamandemen untuk memungkinkan presiden menjabat lebih dari dua periode.

Dilaporkan AFP, terlihat sekitar 2.000 mahasiswa berkumpul di depan gedung DPR untuk berdemonstrasi.

Indonesia dikatakan telah menyaksikan demonstrasi serupa tumbuh di seluruh negeri dalam seminggu terakhir.

"Kami menuntut DPR tidak mengkhianati konstitusi dengan melakukan amandemen dan kami dengan tegas menolak penundaan Pemilu 2024," tulis AFP, mengutip pernyataan Koordinator demo Luthfi Yufrizal.

Baca juga: Rencana Pertamina Beli Minyak Mentah dari Rusia Disorot Media Asing

Singgung pengeroyokan Ade

Dalam artikel itu, disebutkan bahwa wartawan AFP di tempat kejadian menyaksikan Polisi kemudian menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan para pengunjuk rasa.

Terkait hal ini, AFP mendapat konfirmasi dari Kapolda Metro Jaya Fadil Imran.

Kapolda Metro Jaya Fadil Imran mengatakan taktik itu digunakan setelah sekelompok pengunjuk rasa menyerang Ade Armando, seorang akademisi yang secara luas dianggap pro-Joko Widodo.

Kata Polisi, Armando menderita luka di kepalanya setelah diinjak-injak oleh pengunjuk rasa yang marah.

Sebuah video yang belum diverifikasi AFP, menunjukkan Armando berdarah, wajahnya bengkak parah, saat petugas polisi menariknya pergi.

Baca juga: KTT G20, Media Asing Beritakan Indonesia Tidak Depak Rusia dan Putin dari Pertemuan

Imran mengatakan enam petugas Polisi juga diserang dan terluka saat mencoba mengevakuasi Ade Armando.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com