Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Klaim Sudah Beri 5.700 Ton Kargo Bantuan ke Ukraina

Kompas.com - 29/03/2022, 12:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia mengeklaim telah memberikan lebih dari 5.700 ton kargo bantuan kemanusiaan ke Ukraina.

Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, Mikhail Mizintsev, pada Senin (28/3/2022), mengatakan lebih dari 5.700 ton kargo kemanusiaan telah dikirim ke Ukraina oleh pihak Rusia sejak 2 Maret.

“Sejak 2 Maret, total ada 5.708,3 ton kargo kemanusiaan yang telah dikirim ke Ukraina oleh Rusia,” ungkap dia, Senin (28/3/2022).

Baca juga: Ukraina Klaim Punya Bukti Rusia Pakai Senjata Terlarang Saat Perang

Mizintsev menambahkan, sebanyak 676 operasi kemanusiaan telah dilakukan oleh Rusia di Ukraina, termasuk selama 21 hari terakhir di wilayah Kyiv, Kharkov, Kherson, serta Donetsk dan Luhansk (Donbass).

“Sebanyak 300,3 ton produk makanan, pakaian, obat-obatan, dan barang kebutuhan sehari-hari telah didistribusikan di antara orang-orang," tutur dia, dikutip dari Kantor Berita Rusia, TASS.

Mizintsev menyebut, ada lebih dari 9.500 pusat akomodasi yang telah dioperasikan di wilayah Rusia sejak agenda operasi militer khusus ke Ukraina dimulai.

Seperti diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan serangan yang disebutnya sebagai operasi militer khusus ke Ukraina sejak 24 Februari.

Putin saat itu menekankan bahwa Mokswa tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina, tetapi bertujuan untuk demiliterisasi dan denazifikasi negara itu.

Baca juga: Rusia: Fase Pertama Operasi Militer di Ukraina Tuntas, Giliran Fokus Bebaskan Donbass

Ketika mengklarifikasi perkembangan yang sedang berlangsung, Kementerian Pertahanan Rusia sendiri meyakinkan bahwa pasukan Rusia tidak menargetkan kota-kota Ukraina, melainkan terbatas pada operasi penyerangan dan melumpuhkan infrastruktur militer Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan, tidak ada ancaman apa pun terhadap penduduk sipil di Ukraina.

Tapi yang terjadi di lapangan, ada warga sipil yang tewas juga.

Data PBB

PBB pada Senin, menyebut sedikitnya 1.151 warga sipil tewas sejak Rusia melancarkan perang terhadap Ukraina.

"Sejak 24 Februari, 2.975 korban sipil yang telah dicatat di Ukraina, di antaranya 1.151 tewas, termasuk 54 anak-anak, dan 1.824 terluka," kata Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR), dikutip dadi Anadolu Agency.

 

Sebagian besar korban sipil disebabkan oleh hantaman senjata peledak dengan area dampak yang luas, penembakan artileri berat, sistem peluncuran roket ganda, dan serangan rudal dan udara.

Baca juga: Pasukan Rusia Mulai Serang Pusat Pengungsi Ukraina Dekat Mariupol

"OHCHR percaya bahwa angka sebenarnya jauh lebih tinggi, karena penerimaan informasi dari beberapa lokasi di wilayah pertempuran yang intens, dan banyak laporan masih menunggu konfirmasi," tambah badan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com