MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia mengeklaim telah memberikan lebih dari 5.700 ton kargo bantuan kemanusiaan ke Ukraina.
Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, Mikhail Mizintsev, pada Senin (28/3/2022), mengatakan lebih dari 5.700 ton kargo kemanusiaan telah dikirim ke Ukraina oleh pihak Rusia sejak 2 Maret.
“Sejak 2 Maret, total ada 5.708,3 ton kargo kemanusiaan yang telah dikirim ke Ukraina oleh Rusia,” ungkap dia, Senin (28/3/2022).
Baca juga: Ukraina Klaim Punya Bukti Rusia Pakai Senjata Terlarang Saat Perang
Mizintsev menambahkan, sebanyak 676 operasi kemanusiaan telah dilakukan oleh Rusia di Ukraina, termasuk selama 21 hari terakhir di wilayah Kyiv, Kharkov, Kherson, serta Donetsk dan Luhansk (Donbass).
“Sebanyak 300,3 ton produk makanan, pakaian, obat-obatan, dan barang kebutuhan sehari-hari telah didistribusikan di antara orang-orang," tutur dia, dikutip dari Kantor Berita Rusia, TASS.
Mizintsev menyebut, ada lebih dari 9.500 pusat akomodasi yang telah dioperasikan di wilayah Rusia sejak agenda operasi militer khusus ke Ukraina dimulai.
Seperti diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan serangan yang disebutnya sebagai operasi militer khusus ke Ukraina sejak 24 Februari.
Putin saat itu menekankan bahwa Mokswa tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina, tetapi bertujuan untuk demiliterisasi dan denazifikasi negara itu.
Baca juga: Rusia: Fase Pertama Operasi Militer di Ukraina Tuntas, Giliran Fokus Bebaskan Donbass
Ketika mengklarifikasi perkembangan yang sedang berlangsung, Kementerian Pertahanan Rusia sendiri meyakinkan bahwa pasukan Rusia tidak menargetkan kota-kota Ukraina, melainkan terbatas pada operasi penyerangan dan melumpuhkan infrastruktur militer Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan, tidak ada ancaman apa pun terhadap penduduk sipil di Ukraina.
Tapi yang terjadi di lapangan, ada warga sipil yang tewas juga.
PBB pada Senin, menyebut sedikitnya 1.151 warga sipil tewas sejak Rusia melancarkan perang terhadap Ukraina.
"Sejak 24 Februari, 2.975 korban sipil yang telah dicatat di Ukraina, di antaranya 1.151 tewas, termasuk 54 anak-anak, dan 1.824 terluka," kata Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR), dikutip dadi Anadolu Agency.
Sebagian besar korban sipil disebabkan oleh hantaman senjata peledak dengan area dampak yang luas, penembakan artileri berat, sistem peluncuran roket ganda, dan serangan rudal dan udara.
Baca juga: Pasukan Rusia Mulai Serang Pusat Pengungsi Ukraina Dekat Mariupol
"OHCHR percaya bahwa angka sebenarnya jauh lebih tinggi, karena penerimaan informasi dari beberapa lokasi di wilayah pertempuran yang intens, dan banyak laporan masih menunggu konfirmasi," tambah badan tersebut.