Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Terkini: Rusia Cegah Warga Masuki 26 Bus Evakuasi di Mariupol

Kompas.com - 28/03/2022, 16:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber BBC

KHARKIV, KOMPAS.com - Kota Mariupol di Ukraina selatan berada di ambang bencana kemanusiaan dan harus dievakuasi sepenuhnya.

Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Mariupol, Vadym Boichenko pada Senin (28/3/2022).

Dia menyampaikan, sekitar 160.000 warga sipil masih terjebak di kota pelabuhan itu tanpa aliran listrik, sedikit makanan, dan pasokan air bersih.

Baca juga: Ukraina-Rusia Sepakati Koridor Evakuasi Baru, Termasuk di Mariupol

Boichenko menambahkan bahwa sudah ada 26 bus yang sedang menunggu untuk mengevakuasi warga sipil di Kota Mariupol.

Tapi, kata dia, pasukan Rusia tidak setuju untuk memberi warga jalan yang aman.

"Federasi Rusia sedang bermain-main dengan kami," kata Boichenko, dikutip dari BBC.

Pasukan Rusia diketahui sudah mengepung Kota Mariuopol selama berminggu-minggu, membuat warga sipil sangat kekurangan air, makanan, dan obat-obatan.

Sebelumnya, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan pihaknya belum bisa mengirim bantuan apa pun ke Kota Mariupol yang terkepung, karena membutuhkan Rusia dan Ukraina untuk menjamin perjalanan yang aman.

Peta Kota wilayah negara Ukraina.Sky News Peta Kota wilayah negara Ukraina.

"Pihak-pihak harus menjadi penjamin dan memiliki kesepakatan untuk mengizinkan perjalanan yang aman. Mereka harus mempublikasikan rute dan memberikan banyak waktu bagi orang-orang untuk keluar," kata juru bicara ICRC Matt Morris kepada BBC.

Baca juga: Palang Merah Internasional Bantah Bantu Evakuasi Paksa Warga Ukraina ke Rusia

"Kami tidak memiliki tim yang saat ini dapat mengakses (Kota Mariupol)," katanya.

Padahal, menurut dia, hukum humaniter internasional mengharuskan orang-orang diizinkan untuk pergi, tetapi tidak boleh dipaksa pergi.

Seperti diketahui, Ukraina juga sempat menuduh Rusia memindahkan paksa ribuan warga sipil dari kota-kota yang hancur ke daerah-daerah yang dikuasai Rusia.

Sementara, Rusia telah membantah adanya paksaan, tetapi telah melaporkan bahwa evakuasi warga Ukraina berada di bawah pengawalan Rusia.

Rusia juga sudah beberapa kali membantah menargetkan warga sipil dan menyalahkan Ukraina atas kegagalan berulang kali untuk menyepakati koridor yang aman bagi warga sipil yang terjebak.

ICRC menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah membantu upaya evakuasi paksa dan telah membantah rencana untuk membantu Rusia "menyaring" pengungsi Ukraina dari Mariupol.

Baca juga: Pemimpin Chechnya Klaim Pasukannya Kuasai Balai Kota Mariupol, Kibarkan Bendera Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com