Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Kimia Ukraina Alami Kebocoran, Warga Diharuskan Mencari Perlindungan

Kompas.com - 21/03/2022, 16:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Penduduk kota Novoselytsya di Ukraina utara diwajibkan mencari perlindungan setelah terjadi kebocoran amonia di pabrik kimia terdekat, menurut seorang pejabat Senin (21/3/2022), saat serangan Rusia di daerah itu berlanjut.

Gubernur regional Sumy Dmytro Zhyvytsky mengatakan telah terjadi "kebocoran amonia" di fasilitas Sumykhimprom, yang mempengaruhi area dalam jarak 2,5 kilometer (1,5 mil) dari pabrik, yang menghasilkan pupuk.

Baca juga: Dubes China Jawab Desakan untuk Ikut Mengecam Invasi Rusia ke Ukraina: Jangan Naif

Luas dan penyebab insiden itu tidak segera jelas. Tetapi penduduk diberitahu untuk mencari perlindungan di ruang bawah tanah atau di tingkat yang lebih rendah dari bangunan untuk menghindari paparan.

"Amonia lebih ringan dari udara, oleh karena itu tempat perlindungan, ruang bawah tanah, dan lantai bawah harus digunakan untuk perlindungan," kata Zhyvytsky dalam pesan Telegram dikutip dari AFP.

Dia menambahkan bahwa kru darurat berada di tempat kejadian. Dengan angin yang berhembus kencang, kota terdekat Sumy - dengan populasi sebelum perang sekitar 250.000 - diperkirakan tidak berada di bawah ancaman langsung.

Menurut situs web Sumykhimprom, fasilitas tersebut menghasilkan berbagai pupuk kimia.

Sumy, sekitar 350 kilometer (220 mil) timur Kyiv, telah mengalami pertempuran sengit selama berminggu-minggu.

Baca juga: Jebakan Si Vis Pacem Para Belum dan Perang Rusia vs Ukraina

Dalam beberapa hari terakhir, pemerintah Rusia mengintensifkan propaganda dan upaya disinformasi, yang menuduh Ukraina bersiap menggunakan senjata kimia improvisasi dan telah mengembangkan program senjata pemusnah massal rahasia.

Kementerian Pertahanan Rusia mengeklaim Minggu (20/3/2022) malam bahwa "nasionalis" telah “mengolah" fasilitas penyimpanan amonia dan klorin di Sumykhimprom. "Tujuannya untuk meracuni massal penduduk wilayah Sumy, jika Angkatan Bersenjata Rusia. Angkatan memasuki kota".

Sementara itu Rusia berulang kali membantah membantu Suriah menggunakan senjata kimia dalam berbagai serangan terhadap warganya sendiri, selama perang saudara 11 tahun di negara itu.

Moskwa juga membantah menggunakan senjata kimia terhadap pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny, serta mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia.

Baca juga: Rusia Terkini: Ukraina Tolak Ultimatum Serahkan Mariupol meski Terkepung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com