Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zelensky Desak Putin Berdialog, Memperingatkan “Perang Dunia Ketiga” jika Mereka Gagal

Kompas.com - 21/03/2022, 12:38 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

KYIV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan putaran baru perundingan damai dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, dan memperingatkan konsekuensi global yang mengerikan jika itu gagal.

"Saya siap untuk bernegosiasi dengannya (Putin)," kata Zelensky saat wawancara dengan Fareed Zakaria dari CNN pada Minggu (20/3/2022).

"Saya sudah siap selama dua tahun terakhir. Dan saya pikir tanpa negosiasi kita tidak bisa mengakhiri perang ini."

Baca juga: Dubes China Jawab Desakan untuk Ikut Mengecam Invasi Rusia ke Ukraina: Jangan Naif

Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung selama tiga minggu terakhir. Beberapa putaran pembicaraan damai antara diplomat tingkat tinggi telah dilakukan tapi gagal mencapai resolusi.

"Saya pikir kita harus menggunakan format apa pun, peluang apa pun untuk kemungkinan negosiasi, (termasuk) kemungkinan berbicara dengan Putin (langsung)," lanjutnya.

"Tetapi jika upaya ini gagal, itu berarti ini adalah Perang Dunia ketiga."

Pada Sabtu (19/3/2022), presiden Ukraina merilis pernyataan video di Facebook di mana dia juga memohon untuk segera melakukan pembicaraan dengan Rusia.

"Kami selalu bersikeras pada negosiasi," katanya.

"Kami selalu menawarkan dialog, menawarkan solusi untuk perdamaian. Dan saya ingin semua orang mendengar saya sekarang, terutama di Moskwa. Saatnya bertemu. Saatnya berbicara. Saatnya memulihkan integritas teritorial dan keadilan bagi Ukraina."

Baca juga: Jebakan Si Vis Pacem Para Belum dan Perang Rusia vs Ukraina

Perkembangan dialog sejauh ini

Newsweek mewartakan pada 13 Maret putaran keempat pembicaraan damai antara kedua negara telah terhenti, dengan kemungkinan dimulai kembali pada Selasa (15/3/2022).

Hanya dua hari sebelumnya, Putin mengeklaim pada 11 Maret bahwa ada kemajuan "positif" dari pembicaraan damai. Namun demikian, militer Rusia terus membombardir Ukraina dan kota-kota utamanya.

Pada Selasa (15/3/2022), seorang penasihat senior Zelensky mengatakan kepada Financial Times bahwa kesepakatan tentang rencana 15 poin antara Rusia dan Ukraina mulai terbentuk, tapi itu sepenuhnya terdiri dari tuntutan Rusia.

Di antara poin-poin dalam daftar itu adalah bahwa Ukraina menarik kembali seruannya untuk bergabung dengan NATO, menyatakan netralitas.

Termasuk yang terpenting bagi Rusia, adalah agar negara tetangganya itu tidak pernah mengizinkan pangkalan militer atau senjata dari sekutu Barat seperti AS ditempatkan di dalam perbatasannya.

Baca juga: Rusia Terkini: Ukraina Tolak Ultimatum Serahkan Mariupol meski Terkepung

Saat berbicara dengan pembawa acara CNN, Zelensky mencatat bahwa keanggotaan NATO akan menjadi keuntungan yang signifikan bagi Ukraina, dan mungkin membantu menghindari konflik dengan Rusia sama sekali, meskipun minggu lalu menyiratkan bahwa negaranya mungkin tidak akan pernah bergabung dengan organisasi tersebut.

"Saya ingin menerima jaminan keamanan untuk negara saya, untuk rakyat saya," kata Zelensky.

"Jika anggota NATO siap melihat kita (Ukraina) dalam aliansi, maka lakukan segera. Karena orang-orang mati setiap hari."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com