Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Massa dalam Karnaval di Belgia, 6 Tewas Puluhan Luka-luka

Kompas.com - 21/03/2022, 14:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

BRUSSELS KOMPAS.com - Sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menabrak massa dalam karnaval di sebuah desa kecil di Belgia selatan, menewaskan enam orang dan puluhan luka-luka.

Untuk saat ini, pihak berwenang mengeklaim motif teror di balik insiden yang terjadi pada Minggu (20/3/2022).

Baca juga: Belgia Tunda Penghapusan Energi Nuklir hingga 2035, Imbas Invasi Rusia dan Naiknya Harga

"Pada tahap penyelidikan ini, kami mengetahui bahwa sebuah kendaraan menabrak massa dan ada enam orang tewas dan 26 orang terluka, termasuk 10 orang yang hidupnya dalam bahaya," kata jaksa Damien Verheyen kepada wartawan di balai kota dilansir dari Al Jazeera.

Tragedi itu terjadi sekitar pukul 05.00 waktu setempat (11.00 WIB) saat karnaval Strepy-Bracquegnies sedang berlangsung di sebuah desa sebelah barat bekas kota pertambangan batu bara La Louviere.

Dua tersangka utama, yang diketahui kelahiran tahun 1988 dan 1990, ditangkap di tempat kejadian, kata Verheyen, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang tidak memiliki catatan kriminal atau tindakan serupa atas keduanya.

Acara itu sendiri merupakan tradisi kuno, di mana orang-orang akan bersuka ria karnaval berkumpul saat fajar. Massa akan bergerak menjemput orang lain di rumah mereka di sepanjang jalan, untuk akhirnya mengadakan pesta.

Tradisi setempat yang populer ini dilarang selama dua tahun terakhir untuk melawan penyebaran Covid-19 .

Baca juga: Kota di Belgia Namai Jalannya dari Pekerja Seks Nigeria, Seperti Apa Kisahnya?

Itu seharusnya menjadi hari pembebasan tetapi sebaliknya, kata Walikota La Louviere Jacques Gobert, “Apa yang terjadi mengubahnya menjadi bencana nasional.”

Kota-kota dan desa-desa Belgia menyelenggarakan banyak karnaval jalanan di sekitar musim Prapaskah Gereja Katolik, dengan parade di Binche dan Aalst yang paling terkenal secara internasional.

Gobert mengatakan ada 150 hingga 200 orang yang berpartisipasi dalam prolog pra-fajar karnaval saat itu.

Ketika mereka mencapai jalan, "sebuah mobil datang dari belakang dengan kecepatan tinggi secara harfiah menghancurkan kerumunan banyak orang".

Fabrice Collingnon, seorang presenter TV Belgia, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa prosesi berlangsung dengan gembira. Namun dalam waktu "perikan jari kami beralih dari kesenangan dan cerita rakyat menjadi horor mutlak".

Dia menambahkan bahwa mobil itu sepertinya "sengaja masuk ke dalam kerumunan orang".

Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo menyesalkan "berita mengerikan" di Twitter, dengan mengatakan pertemuan komunitas sebagai perayaan telah (berubah) secara memilukan.

Baca juga: Profil Alexander De Croo, Perdana Menteri Belgia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penyebab Kenapa Menyingkrkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkrkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com