Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Rusia ke Pemerintahan Putin: Jangan Bawa Moskwa Kembali ke 1917

Kompas.com - 11/03/2022, 18:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Penyitaan aset perusahaan yang telah meninggalkan Rusia setelah invasi ke Ukraina akan menghancurkan kepercayaan investor selama beberapa dekade dan membawa Rusia kembali ke hari-hari bencana revolusi Bolshevik 1917.

Hal ini diucapkan oleh raja logam Vladimir Potanin.

Pengusaha Rusia ini merupakan pemegang saham terbesar di Norilsk Nickel (GMKN.MM), produsen paladium dan nikel rafinasi terbesar di dunia.

Baca juga: Rusia Tampak Mengubah Arah Serangan, Kini Sasar Ukraina Barat

Potanin mengatakan Rusia harus merespons sanksi Barat secara pragmatis dengan mengesampingkan seluruh petak ekonomi global.

"Kita seharusnya tidak mencoba 'membanting pintu', tetapi berusaha untuk mempertahankan posisi ekonomi Rusia di pasar-pasar yang telah lama kita kembangkan," ungkap dia lewat aplikasi Telegram, dikutip dari Reuters, Jumat (11/3/2022).

Presiden Norilsk Nickel berusia 61 tahun itu menyebut penyitaan aset dari perusahaan yang telah meninggalkan Rusia akan membuat negara itu kehilangan investor yang telah bertahan selama beberapa dekade terakhir.

"Ini akan membawa kita kembali 100 tahun ke 1917 dan konsekuensinya, kurangnya kepercayaan global di Rusia dari investor akan kita rasakan selama beberapa dekade," kata Potanin.

Ekonomi Rusia tercatat kini tengah menghadapi krisis paling parah sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991, setelah Barat memberlakukan sanksi berat terhadap hampir seluruh sistem keuangan dan perusahaan Rusia menyusul invasi Moskwa ke Ukraina sejak 24 Februari lalu.

Baca juga: Pemain Biola Ukraina Bawakan Lagu Rakyat Rusia Saat Terkepung di Tempat Perlindungan Bom

Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin mengatakan kepada Presiden Vladimir Putin pada Kamis (10/3/2022), bahwa pemerintah mengusulkan untuk menempatkan perusahaan yang telah meninggalkan Rusia ke dalam administrasi eksternal.

Mekanisme pastinya tidak jelas, meskipun ada perdebatan sengit di kalangan elit Rusia tentang seberapa parah reaksi Moskwa terhadap sanksi Barat.

Putin sendiri telah mengatakan Rusia akan tetap terbuka untuk bisnis dan tidak berniat menutup diri dari mereka yang masih ingin berbisnis.

Selain sebagai produsen paladium dan nikel bermutu tinggi terbesar di dunia, MMC Norilsk Nickel diketahui adalah produsen utama platinum dan tembaga. Norilsk Nickel juga menghasilkan kobalt, rhodium, perak, emas, iridium, rutenium, selenium, telurium dan belerang.

Potanin memperingatkan bahwa beberapa negara menggunakan sanksi sebagai cara untuk menghindari persaingan, sehingga Moskwa perlu membuat keputusan yang bijaksana dan bijaksana.

Dia juga menyerukan penghapusan pembatasan mata uang asing untuk membayar kupon pada utang luar negeri Rusia yang katanya berjumlah 480 miliar dollar AS.
"Ini sepenuhnya berlaku untuk perusahaan publik besar," kata Potanin.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Terjadi Karena Apa?

Rusia mengatakan pada Minggu (6/3/2022), bahwa pembayaran obligasi negara akan tergantung pada sanksi.

“Kami melihat bahwa ekonomi Barat sendiri telah menderita dengan menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Jadi kami harus lebih bijaksana dan menghindari skenario di mana sanksi kami menghantam kami,” kata Potanin.

Putin mengatakan "operasi militer khusus" di Ukraina sangat penting untuk memastikan keamanan Rusia setelah AS memperluas keanggotaan NATO hingga ke perbatasan Rusia dan mendukung para pemimpin pro-Barat di Kyiv.

Sedangkan, Ukraina mengatakan sedang berjuang untuk keberadaannya, sementara AS, dan sekutu Eropa dan Asianya mengutuk invasi Rusia.

China telah menyerukan untuk tenang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com