CHICAGO, KOMPAS.com - Ketika Rusia menginvasi negara asalnya di Ukraina, Maria telah memutuskan harus bisa kembali ke sana dan membantu mempertahankannya.
Dia bahkan siap melakukannya meski itu berarti dirinya harus meninggalkan tunangannya di Chicago, Amerika Serikat (AS) beberapa hari setelah menikah.
Maria dan tunangannya, David, menikah pada hari Sabtu (5/3/2022), di depan sekitar 20 orang di halaman belakang sebuah rumah di Oak Park, AS. Pasangan itu bertemu tahun lalu dan bertunangan pada Oktober 2021.
Baca juga: Ukraina Rilis Situs Web Berisi Informasi untuk WNA yang Ingin Bergabung Lawan Invasi Rusia
Dia sudah berencana untuk bisa terbang ke Polandia pada Senin (7/3/2022), kemudian menuju perbatasan Ukraina, yang pada akhirnya bertujuan menjadi sukarelawan untuk memperjuangkan negara asalnya.
“Orang-orang berlarian keluar dari sana dan dia (Maria) justru berlari masuk (ke Ukraina),” kata teman Maria yang berasal dari Lombard, AS, Pamela Chinchilla di acara pernikahan.
Diberitakan Associated Press (AP), tujuh tamu di pesta pernikahan itu membawa perlengkapan medis, masker, dan barang-barang lainnya untuk dibawa Maria ke Ukraina.
Orang-orang saling berpelukan, dan Maria pernah berbicara dengan anggota keluarganya di Kota Odesa, Ukraina.
Maria, yang meminta agar nama belakangnya tidak dipublikasikan karena dia khawatir akan keselamatan keluarganya di Ukraina dan AS, mengatakan dia tinggal bersama orang tuanya di Kiev sampai tahun 1991 ketika keluarganya pindah ke Polandia.
Bagi Maria, pernikahan sebelumnya berakhir dengan perceraian.
Dia bertemu mantan suaminya saat belajar musik di Austria dan lebih dari 20 tahun yang lalu mereka pindah ke kampung halamannya di Chicago.
Baca juga: PM Israel Bertemu Putin di Moskwa, Lalu Berbincang dengan Zelensky Lewat Telepon
Chicago merupakan daerah yang memiliki populasi kelahiran Ukraina terbesar kedua di antara kota-kota AS.
Sejak perang dimulai, Maria menggunakan pesan dan panggilan melalui Facebook untuk tetap berhubungan dengan orang tuanya, yang telah berlindung di garasi parkir selama serangan di kota pelabuhan terbesar di Ukraina, Odesa.
Tetapi, dia mengatakan dia tidak dapat menghubungi sepupu di Kiev dalam beberapa hari terakhir.
Tiga hari setelah invasi Rusia, Maria telah memutuskan untuk kembali ke Ukraina.
Dia mengaku tidak memiliki pelatihan atau keterampilan medis maupun militer, tetapi khawatir bahwa pengambilalihan Rusia atas Ukraina akan membuat negara itu berani mengancam lebih banyak tempat di seluruh dunia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.