Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Kembalikan Sumbangan Vaksin Covid-19 karena Diproduksi di AS

Kompas.com - 23/02/2022, 22:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran telah mengembalikan 820.000 dosis Covid-19 hasil sumbangan karena diproduksi di Amerika Serikat.

AP, mengutip media pemerintah menyebut, dosis tersebut termasuk di antara sekitar satu juta vaksin AstraZeneca Inggris-Swedia yang disumbangkan ke Iran oleh Polandia.

“Tetapi ketika vaksin tiba di Iran, kami menemukan bahwa 820.000 dosis vaksin yang diimpor dari Polandia berasal dari Amerika Serikat,” kata Mohammad Hashemi, seorang pejabat di Kementerian Kesehatan Iran.

Baca juga: Iran Sebut Ada Kemajuan Signifikan dalam Negosiasi Nuklirnya

Hashemi menambahkan bahwa “setelah berkoordinasi dengan duta besar Polandia untuk Iran, diputuskan bahwa vaksin akan dikembalikan.”

Iran telah mengandalkan Sinopharm, vaksin yang didukung China, untuk memvaksinasi penduduknya.

Tetapi Iran juga menawarkan vaksin warga dari Oxford-AstraZeneca, Sputnik V Rusia dan Covaxin dari perusahaan India Bharat, serta vaksin COVIran Barekat yang dikembangkan di Iran sendiri.

Pada tahun 2020, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa vaksin Amerika dan Inggris "dilarang" di negara itu.

Baca juga: Iran Ungkap Rudal Terbaru, Mampu Jangkau Israel, Dinamakan Kheibar Shekan

Iran saat ini secara eksklusif mengimpor vaksin Barat yang tidak diproduksi di AS atau Inggris.

Sementara itu, Iran juga telah bergulat dengan angka kematian nasional tertinggi dari infeksi Covid-19 di Timur Tengah dan sekarang mengalami gelombang infeksi keenam.

Menurut data dari Universitas Johns Hopkins, sejak awal pandemi, Iran telah mencatat hampir 7 juta infeksi Covid-19 dan lebih dari 135.000 kematian terkait virus tersebut.

Baca juga: Agen Rahasia Israel Diduga Sudah Menyusup ke Pejabat-pejabat Tinggi Iran

Iran mengatakan sekitar 90 persen populasinya di atas 18 tahun telah menerima dua vaksin Covid-19.

Sementara hanya 37 persen yang menerima suntikan ketiga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com