Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eropa Kembalikan Artefak Jarahan Era Kolonial ke Afrika

Kompas.com - 23/02/2022, 20:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

BENIN, KOMPAS.com - Dua perunggu Benin dikembalikan ke rumah leluhur mereka, 125 tahun setelah tentara Inggris menjarahnya dari Afrika Barat.

Upacara meriah penuh warna digelar di Kota Benin, Nigeria, pada akhir pekan lalu, menandai kembalinya patung-patung perunggu itu, salah satu patung ayam jantan dan yang lainnya kepala raja, ke Istana Oba di Kota Benin, Nigeria.

Baca juga: AS Segera Kembalikan 17.000 Artefak Kuno Hasil Jarahan ke Irak

"Ini bukan hanya seni, melainkan juga barang-barang yang menggarisbawahi pentingnya spiritualitas kita," kata juru bicara Istana Oba Charles Edosonmwan.

University of Aberdeen dan Jesus College Cambridge menjadi institusi pertama di dunia yang mengembalikan perunggu Benin, yang diserahkan kembali ke Komisi Tinggi Nigeria tahun lalu.

Ketika itu, Profesor Abba Isa Tijani, Direktur Jenderal Komisi Nasional Museum dan Monumen Nigeria, mendesak museum-museum dan institusi lain di seluruh dunia untuk mengambil peluang ini dan mengikutinya.

Baca juga: Mantan Anggota Parlemen Mesir Terlibat dalam Geng Kriminal Penyelundupan Artefak

Penjajah menjarah barang-barang budaya dalam skala besar

Selama era kolonial, banyak artefak diperoleh secara ilegal dan dibawa ke Eropa. Beberapa peneliti memperkirakan, sekitar 80 persen hingga 90 persen warisan budaya Afrika sub-Sahara berada di museum-museum negara Barat.

Musee du Quai Branly-Jacques Chirac di Paris saja menyimpan sekitar 70.000 artefak Afrika, sedangkan British Museum di London memiliki puluhan ribu lainnya.

Inggris, Belgia, Belanda dan Jerman memang telah menyetujui semua permintaan dari negara-negara Afrika untuk mengembalikan harta yang hilang. Tahun lalu, Jerman mengumumkan rencana untuk mengirim kembali ratusan artefak perunggu ke Nigeria.

Baca juga: Thailand Pamerkan Artefak Berusia 1.000 Tahun yang Dikembalikan dari AS

Pameran harta jarahan yang dikembalikan Perancis

Pada upacara resmi Sabtu (19/2/2022), Presiden Benin Patrice Talon membuka pameran karya seni bersejarah yang dikembalikan oleh Perancis tahun lalu. Ada 26 artefak yang dicuri pada tahun 1892 oleh pasukan kolonial Perancis dari bekas kerajaan Dahomey, di selatan Benin.

''Pameran berjudul‚ 'Seni Benin Kemarin dan Hari Ini' telah mengembalikan kepada warga Benin bagian dari jiwa mereka, bagian dari sejarah dan martabat mereka," kata Menteri Kebudayaan Benin Jean-Michel Abimbola kepada kantor berita AFP.

Abimbola mengatakan diskusi saat ini sedang berlangsung untuk mengembalikan benda-benda lain, termasuk patung dewa Gou, yang masih berada di museum Louvre di Paris.

Baca juga: Kastil Arundel di Inggris Dibobol Maling, Artefak Lebih dari Rp 20 Miliar Raib

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com