Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekuador Bakal Ampuni 5.000 Tahanan untuk Atasi Kepadatan Penjara

Kompas.com - 23/02/2022, 08:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

EKUADOR, KOMPAS.com - Presiden Ekuador Guillermo Lasso mengumumkan pada Selasa (22/2/2022), bahwa sekitar 5.000 tahanan akan diampuni untuk mengurangi kepadatan di penjara negara itu.

Pada 2021, Ekuador telah dilanda kerusuhan di penjara yang menewaskan lebih dari 320 narapidana.

"Saya berharap setidaknya 5.000 orang yang dirampas kebebasannya akan dibebaskan," kata Guillermo Lasso dikutip dari Kantor Berita AFP, Rabu (23/2/2022).

Baca juga: Tanah Longsor Terjang Ibu Kota Ekuador, Lumpur Hitam Menyeret Semuanya

Dia menjelaskan tujuan pemberian ampun kepada ribuan tahanan adalah untuk mengakhiri kepadatan dan dengan demikian tercipta lingkungan yang jauh lebih baik untuk keamanan dan untuk rehabilitasi sosial di dalam penjara.

Fakta di lapangan, sebanyak 65 penjara di Ekuador kini menampung sekitar 39.000 narapida.

Padahal kapasitasnya hanya 30.000 narapidana. Jadi kelebihan menampung 30 persen tahanan.

Sekitar 15.000 tahanan belum dijatuhi hukuman.

Lebih dari 320 narapidana tewas pada 2021 dalam gelombang kekerasan yang dipersalahkan pada pertempuran antara geng-geng yang bersaing terkait jaringan perdagangan narkoba di Ekuador, yang terletak di antara produsen kokain terbesar di dunia, Kolombia dan Peru.

Presiden Lasso menandatangani dekrit pada Senin (21/2/2022), untuk menetapkan kondisi dan sistem pengampunan.

Media lokal melaporkan, upaya tersebut akan menargetkan tahanan yang didakwa melakukan pencurian, penipuan atau pelanggaran kepercayaan.

Baca juga: Omicron Mengganas, Ekuador Nyatakan Siaga Merah, Kasus Naik 10 Kali Lipat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com