Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ular Terlihat Merayap di Pesawat, Maskapai Malaysia Terpaksa Mendarat Darurat

Kompas.com - 12/02/2022, 10:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Penumpang melihat seekor ular di kompartemen atas pesawat Maskapai Malaysia dalam penerbangan domestik dari ibu kota Malaysia Kuala Lumpur ke Tawau, Sabah, hingga harus memaksa pesawat mendarat darurat.

Maskapai mengonfirmasi, dalam sebuah pernyataan kepada outlet media lokal adanya "sebuah insiden" di dalam pesawat.

Baca juga: Seorang Pria Ditemukan Tewas dengan 124 Ular di Sekelilingnya

Penumpang juga mengunggah video yang menunjukkan siluet ular bergerak perlahan di kompartemen bagasi pesawat tersebut di Tik Tok.

"AirAsia mengetahui adanya insiden dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Tawau pada Kamis (10/2/2022)," kata Chief Safety Officer AirAsia Liong Tien Ling kepada Malay Mail.

"Begitu kapten sadar, dia membuat keputusan untuk mengalihkan pesawat ke Kuching sebagai tindakan pencegahan dan untuk mengasapi pesawat.

"Ini adalah insiden yang sangat langka yang dapat terjadi di pesawat mana pun dari waktu ke waktu," tambahnya seperti dilansir Newsweek.

Seorang juru bicara maskapai mengatakan kepada Free Malaysia Today bahwa penumpang dialihkan ke Kuching, Sarawak—sekitar 1.500 kilometer (900 mil) dari tujuan awal pesawat.

Staf maskapai masih mencari reptil itu ketika pesawat mendarat di Kuching, menurut outlet berita.

Baca juga: 2 Ular Piton Raksasa Seberat 250 Kg dan 100 Kg Ditemukan di Lokasi Proyek, Pekerja Terkejut

Semua penumpang yang terkena dampak kemudian berangkat dari Kuching ke Tawau pada Kamis (10/2/2022), Channel News Asia melaporkan.

Liong mengatakan kapten "mengambil tindakan yang tepat" dalam memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan penumpang dan awak.

"Tidak ada risiko keselamatan tamu atau kru," tambahnya.

Newsweek telah menghubungi AirAsia untuk memberikan komentar tambahan.

Tidak jelas spesies ular apa yang ada di dalam pesawat atau apa yang terjadi padanya.

Menurut Malaysian Medical Gazette, sekitar 18 dari 140 spesies ular di Malaysia berbisa.

Spesies berbisa yang ditemukan di negara ini termasuk Cobra, Malayan Pit Viper, Mangrove dan Mountain Viper, Striped Coral Snake dan Speckled Coral Snake.

Baca juga: Beli Sofa Baru, Pria Ini Malah Temukan Ular Besar di Dalamnya

Pada 2018, Abu Zarin Hussin, seorang pria Malaysia yang terkenal dengan keahliannya menangani ular, meninggal setelah digigit ular kobra selama upaya penangkapan ular. Hussin, 33 tahun, mengajari petugas pemadam kebakaran cara menangkap ular tanpa harus membunuhnya.

Menyikapi isu gigitan ular di “Negeri Jiran” pada 2016, Menteri Kesehatan Dr S Subramaniam menyarankan untuk segera pergi ke rumah sakit atau klinik untuk pengobatan bila digigit.

"Jangan melakukan sesuatu seperti menekan, memotong bagian yang sakit atau mencoba menyedot racun dari daerah yang terkena. Juga, tidak perlu mengikatkan kain," katanya kepada wartawan saat itu.

"Pergerakan tubuh di daerah yang terkena harus dikurangi dan korban harus ditenangkan. Semua keputusan mengenai perawatan pasca gigitan dan apakah korban harus diberi anti bisa atau tidak hanya akan diputuskan oleh dokter," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com